Wireframe: Pengertian, Contoh, Tools, dan Cara Membuatnya

Wireframe adalah sebuah cara atau proses untuk membuat rancangan desain aplikasi atau website secara terstruktur. Wireframe terdiri dari 5 komponen pokok berupa layout utama, navigasi, tampilan UI, informasi tambahan, dan tentunya konten yang bermanfaat. Tipenya pun terbagi menjadi tiga dari tinglat low fidelity hingga high fidelity.
wireframe
Daftar Isi

Dalam merancang sebuah produk aplikasi berupa tampilan website maupun mobile, membutuhkan sebuah konsep awal desain yang baik.

Hal tersebut tidak bisa Anda dapatkan secara instan dan tanpa persiapan. Untuk membuat proses desain yang tepat, saat ini banyak perusahaan atau organisasi membuat struktur tampilan awal produk dengan menggunakan bantuan wireframe.

Lantas, apa itu wireframe? Dan seberapa pentingkah penggunaannya? Pada artikel kali ini akan membahas lebih dalam mengenai definisi umum, komponen, tipe, manfaat, dan cara membuatnya

Selain itu, kami juga akan memberikan beberapa tools rekomendasi gratis dan cocok untuk kebutuhan pengembangan produk aplikasi Anda agar dapat bersaing dengan kompetitor bisnis, mulai dari Figma, Sketch, hingga Axure RP. Yuk, simak!

Apa itu Wireframe?

Wireframe
© Unsplash

Wireframe adalah sebuah cara atau proses untuk membuat rancangan desain aplikasi atau website secara terstruktur. Istilah wireframe juga dapat berarti sebagai kerangka gambar yang berisi informasi berupa struktur halaman, fitur, user flow, fungsionalitas, serta arsitektur dari produk. 

Wireframe juga termasuk dalam tahapan yang penting untuk dapat menjelaskan kepada stakeholder terkait proses pengembangan produk sebelum benar-benar terimplementasi secara nyata.

Untuk pembuatan wireframing sendiri dapat Anda kerjakan dengan bantuan alat tulis sederhana maupun tools berbasis software, baik yang berbayar maupun gratis.

Fungsi Wireframe

Tidak hanya berfungsi untuk mempermudah proses desain, wireframe memiliki beberapa fungsi lain, di antaranya:

1. Menyederhanakan Proses Desain Web

Kerangka ini membantu desainer dalam mengorganisir elemen-elemen penting seperti konten dan fitur lainnya. Fungsi dari kerangka ini adalah membantu desainer dalam fokus desainer menentukan tata letak konten yang efisien dengan menghilangkan elemen yang tidak penting.

Kerangka ini juga berperan dalam proses identifikasi kesalahan ataupun kekurangan pada desain sebelum membuat website.

2. Membantu dalam Proses Visualisasi Struktur dan Tata Letak Web

Kerangka ini berperan dalam mengatur komponen-komponen website sehingga memberikan user experience yang yang lebih optimal. Dengan menggunakan kerangka, alur dan interaksi antara halaman-halaman pada website.

3. Membantu Pembagian Tugas Tim Desain

Kerangka membantu memvisualisasikan ide-ide secara lebih gamblang. Setiap member tim dapat melihat kerangka serta memahami tugas masing-masing dengan baik sehingga tim bisa lebih fokus mengerjakan task masing-masing dengan pembagian tugas yang efisien.

4. Mengoptimalkan Efisiensi dalam Proses Pengembangan Website

Penggunaan kerangka dapat meminimalisir kesalahan saat proses developing. Developer dapat memanfaatkan kerangka ini untuk melakukan pengaturan terhadap tata letak dan fitur-fiter sebelum proses coding.

Tim pengembang dapat memiliki gambaran yang jelas dan efisien dalam proses pengembangan web dengan menggunakan kerangka.

Manfaat Wireframing

Terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari adanya pembuatan wireframing tersebut.

1. Mampu Menghemat Biaya Pengembangan Aplikasi atau Website

Keuntungan yang pertama, Anda dapat mengurangi biaya pengeluaran perusahaan Anda terkait dengan proyek pengembangan software atau website dengan adanya wireframe.

Sehingga, mampu meminimalisir terjadinya kesalahan sedini mungkin agar dapat diperbaiki dengan membuat tampilan antarmuka sesuai dengan kebutuhan klien.

2. Pembuatan Produk Menjadi Lebih Terstruktur

Pengembangan produk menjadi lebih tersistem dan terencana dengan baik, sehingga dapat meminimalisir terjadi miss communication antar tiap stakeholders. Selain itu, pembagian tugas antar tim proyek menjadi lebih terarah dan berkesinambungan.

3. Memberikan Gambaran Produk yang Lebih Jelas

Dengan adanya wireframing juga memberikan gambaran produk secara jelas dan lebih mudah untuk diujicobakan kepada klien Anda. Sehingga, dapat memperbaiki performa dari sisi pengalaman pengguna atau user experience (UX)-nya.

Komponen Wireframe

Terdapat beberapa komponen pokok untuk membuat sebuah wireframe menjadi lebih kompleks dan menarik audiens, antara lain:

1. Layout Utama

Komponen yang pertama adalah susunan layout utama yang berisi elemen, seperti header, body, footer, navigasi, sidebar, dan elemen yang lain.

Tujuan utama dari pembuatan layouting adalah untuk mengatur tata letak halaman aplikasi atau website agar selaras dan sesuai dengan kebutuhan customer.

2. Navigasi

Komponen kedua adalah navigasi, yang berfungsi untuk dapat mengarahkan audiens untuk menjelajahi setiap menu dan fitur pada aplikasi agar lebih mudah dan efisien. Biasanya desain tersebut dapat berupa icon penunjuk, simbol, dan tombol navigasi yang lainnya.

3. Tampilan Antarmuka (UI)

UI Design
© Unsplash

Komponen yang ketiga yaitu user interface, yang terkait dengan media interaksi sebagai penghubung antara tampilan aplikasi atau website dengan pengguna. Biasanya dalam pembuatan komponen ini membutuhkan elemen penunjang seperti button, link, logo, breadcrumb, dan fitur yang lainnya.

4. Konten

Komponen yang keempat sangat penting untuk dapat menarik engagement dari pengguna produk. Komponen dari konten tersebut berisi paragraf, input text, thumbnail, link, dan lain sebagainya. Pastikan untuk meletakkan konten pada posisi yang mudah terlihat dan terbaca oleh user.

5. Informasi Tambahan

Komponen yang terakhir adalah informasi tambahan, biasanya untuk beberapa kebutuhan proyek khusus, seperti penambahan fitur form dan cek konfirmasi pesanan pada produk berbasis e-commerce.

Baca juga :
Optimasi Anchor Text untuk Meningkatkan UX pada Website
Mengenal 3 Jenis Beserta Setiap Contoh Wireframe
Tahapan Mengubah Struktur Permalink pada WordPress

Macam-macam Tipe Wireframe

Dalam pembuatan wireframe sendiri, dapat terbagi berdasarkan proses pengembangannya. Menurut informasi dari tim praktisi di bidang UI/UX Designer, proses wireframing terbagi menjadi 3 tipe, seperti:

1. Low-Fidelity

Low-fidelity wireframe merupakan bentuk sketsa desain yang paling sederhana dan biasanya masih berupa bentuk kasar. Yang mana, tanpa menggunakan skala, kisi, maupun akurasi dari pixel yang jelas. Dengan bermodalkan selembar kertas dan pensil saja Anda dapat membuat sebuah tampilan desain low-fidelity.

2. Mid-Fidelity

Mid-fidelity wireframe merupakan jenis yang paling banyak digunakan saat ini karena mampu merepresentasikan tampilan layout yang lebih akurat, meskipun hanya menggunakan gambar saja. Pada tipe ini, sudah dapat terlihat lebih jelas perbedaan dari setiap kontennya. Pada umumnya, banyak desainer yang menggunakan bantuan software untuk dapat membuat wireframing yang lebih cepat dan efektif.

3. High-Fidelity

Yang terakhir, High-fidelity wireframe yaitu jenis wireframing yang lebih spesifik dan powerful. Pada proses telah menggambarkan berbagai fitur dan elemen yang ada pada produk agar dapat mengetahui lebih detail mengenai setiap fungsi dan fitur yang dimiliki.

Interaksi yang mendukung menjadi nilai lebih pada desain high-fidelity dan sangat cocok untuk digunakan oleh pengguna aplikasi tersebut.

Contoh Wireframe

Berikut ini adalah contoh wireframe yang dibuat menggunakan software Axure RP:

contoh wireframe menggunakan software axure
Contoh wirefare. Sumber: Revou

Cara Membuat Wireframe yang Menarik

Terdapat setidaknya empat tahap untuk membuat wireframe yang dapat mendukung strategi bisnis perusahaan atau organisasi Anda menjadi lebih baik.

1. Melakukan Riset dan Analisis Kebutuhan Proyek

Pertama, sebelum masuk pada tahap pembuatan wireframe, Anda dapat melakukan riset dan pengumpulan informasi untuk mendapatkan data pendukung kebutuhan proyek customer Anda.

2. Mempersiapkan Kebutuhan Tools Pendukung

Kedua, Anda perlu mempersiapkan kebutuhan tools tambahan untuk membuat rancangan desain seperti Adobe XD, Figma, Whimsical, dan lainnya. Tools tersebut bertujuan untuk memudahkan dan mempercepat pekerjaan dari tim desain dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

3. Melakukan Konfigurasi Layout

Ketiga, setelah mempersiapkan tools dan mengumpulkan informasi penting, selanjutnya masuk pada proses implementasi desain untuk membuat beberapa tampilan layout sesuai dengan request pengguna aplikasi. 

4. Menambahkan Elemen Konten dan Data Pendukung Lainnya

Langkah yang terakhir, Anda dapat menambahkan beberapa informasi penting berupa teks, gambar, atau link sesuai dengan fitur dan menu yang ditampilkan. Untuk saat ini, proses pembuatan website juga menyesuaikan dengan tampilan desain yang SEO friendly. Hal tersebut bertujuan agar produk tersebut mampu mendatangkan tingkat konversi yang besar dari pengunjung website secara organik.

8 Tools Rekomendasi untuk Membuat Wireframing

ilustrasi wireframe
Ilustrasi Wireframe (from Unsplash)

Berikut merupakan beberapa hasil rekomendasi untuk pembuatan wireframe, yaitu:

  • Adobe XD: Software desain yang dilengkapi dengan fitur dan tools yang memudahkan sekaligus mempercepat pembuatan wireframe.

  • Figma: Tool desain berbasis cloud yang dapat digunakan untuk pembuatan wireframe dan melakukan real-time collaboration.

  • Balsamiq: Tool yang memiliki user interface sederhana dan memiliki simbol beserta template.

  • Whimsical: Merupakan sebuah ruang kerja visual yang berfungsi untuk membantu tim melakukan komunikasi secara instan.

  • Sketch: Software desain vektor yang dilengkapi plugin dan tool yang memungkinkan pembuatan kerangka dengan cepat.

  • Invision: Software prototyping yang dapat digunakan untuk membuat wireframe.

  • MockFlow: Perangkat lunak yang memiliki fitur wireframe dan prototyping yang bisa mebuat kerangka dengan detail dan interaktif.

  • Axure RP: Tools prototype interactive dengan fitur bermacam yang memungkinkan pembuatan wireframe secara detail dan interaktif.

Baca juga:
Mengenal Tahapan dalam Penyusunan Design Thinking Beserta Contohnya
Mengenal Profesi UI UX Designer dalam Mengembangkan Produk Aplikasi
Pahami Cara Membuat Wireframe dalam 7 Langkah

Perbedaan Wireframe, MockUp, dan Prototype

Berikut beberapa perbedaan antara Wireframe, MockUp, dan Prototype:

AspekWireframeMockUpPrototype
Konsep DasarRepresentasi visual yang sangat sederhana dari tata letak elemen-elemen utama dalam suatu desain.Mockup adalah presentasi visual yang lebih lengkap daripada wireframe, dengan fokus pada desain visual dan tampilan yang lebih nyata.Prototype adalah model yang lebih lanjut yang mencoba mensimulasikan pengalaman pengguna sebenarnya, termasuk interaksi dan fungsi.
FokusLebih berfokus pada struktur, hierarki, dan pengaturan elemen-elemen di dalam tata letak tanpa detail visual yang mendalam.Menunjukkan desain visual yang lebih mendalam, termasuk warna, tipografi, dan elemen grafis.Menyajikan interaksi antara elemen-elemen desain dan fungsionalitas dalam desain.
TampilanUmumnya hanya menggunakan garis dan bentuk dasar untuk merepresentasikan area dan posisi elemen.
Menggunakan elemen visual seperti gambar, warna, dan jenis huruf untuk merepresentasikan desain dengan lebih akurat.Lebih mendetail daripada mockup, dengan elemen-elemen visual dan interaktivitas yang dapat diuji.
InteraktivitasTidak ada interaktivitas; hanya menyajikan “kerangka” dari desain.Biasanya tidak memiliki interaktivitas atau fungsionalitas yang berfungsi.Memiliki interaktivitas yang berfungsi, sehingga pengguna dapat berinteraksi dengan elemen-elemen desain.
TujuanDigunakan untuk menggambarkan konsep dasar, alur, dan pengaturan tata letak kepada anggota tim dan klien.Digunakan untuk memberikan gambaran visual yang lebih akurat kepada tim desain dan klien, tetapi tidak berfokus pada interaksi.Digunakan untuk menguji konsep interaksi, alur pengguna, dan fungsi desain sebelum pengembangan penuh dilakukan.

Kesimpulan

Itu dia penjelasan lengkap tentang apa itu wirefare beserta fungsi, manfaat, contoh, komponen, dan cara membuatnya.

Untuk membuat tampilan wireframe yang menarik, Anda harus mempelajari disiplin ilmu terkait desain UI/UX, serta memiliki basic knowledge mengenai proses pembuatan desain perangkat lunak yang optimal.

Jadi, gunakanlah beberapa rekomendasi tools untuk mempercepat pengembangan produk menjadi lebih tersistem dan terpusat, ya!

Sekawan Studio membuka jasa pembuatan website untuk kebutuhan pengembangan web company profile, blog, portal news, landing page, dan specific purpose. Hubungi kontak kami untuk mendapatkan informasi selengkapnya!

Bagikan:

Tampilkan lebih Banyak Rekomendasi Topik.

Dapatkan informasi dan notifikasi update artikel terbaru dari kami, untuk menambah pengetahuan seputar dunia teknologi.

Mulai Proyek!

Tentukan paket pilihan sesuai dengan bisnis Anda.

Informasi Personal