Era serba digital ini semakin memudahkan kita dalam melakukan segala hal mulai dari berbelanja, mendapatkan informasi, bekerja, mengembangkan hobi, belajar, dan banyak lagi. Internet telah menjadi bagian dari kehidupan kita sejak internet dikenalkan pada tahun 1969 oleh ARPA.
Kita tentu ingin berselancar di internet dengan aman sehingga banyak muncul istilah cyber security yang dapat melindungi kita dari kejahatan-kejahatan yang dapat terjadi di internet.
Cyber security dibuat untuk melindungi dan memerangi atau melawan dari ancaman yang berasal dari dalam maupun dari luar. Ancaman yang terjadi di internet ini yang adalah cyber crime (kejahatan siber).
Artikel ini akan mengulas tentang apa itu cybercrime dan apa saja jenis-jenis cyber crime serta cara menghindarinya.
Pengertian Cyber Crime
Dikutip dari penelitian yang dilakukan oleh Nahak (2017), sejarah terjadinya kejahatan siber pertama kali di tahun 1988 yang dikenal dengan sebutan cyberattack.
Saat itu, ada seorang mahasiswa yang berhasil membuat sebuah worm atau virus yang dapat menyerang program komputer dan berhasil mematikan sekitar 10% dari seluruh komputer di dunia yang terhubung ke internet.
Di tahun 1994, ada seorang anak berusia 16 tahun bernama Richard Pryce, dikenal sebagai “the hacker” alias “Datastream Cowboy”, ditahan akibat masuk secara ilegal ke dalam ratusan sistem komputer rahasia termasuk Griffits Air Force, NASA, dan Korean Atomic Research Institute.
Selanjutnya dikutip dari penelitian Fuady (2005) bahwa istilah cybercrime muncul karena kejahatan komputer (computer crime) dilakukan di ruang cyber dan melalui internet.
Cyber crime adalah kejahatan yang terjadi pada seseorang yang melibatkan jaringan dan komputer. Hanya dengan sebuah perangkat komputer, seseorang bisa menjadi pelaku cyber crime atau target cyber crime.
Baca Juga: Mengenal Bahaya Phising: Ancaman Kebocoran Data Digital
Jenis-Jenis Cyber Crime

Cybercrime dikelompokkan berdasarkan jenis aktivitas. Jenis-jenis cyber crime akan dibahas di bawah ini.
1. Illegal Contents
Cybercrime jenis ini dilakukan dengan memasukkan konten atau data yang tidak benar, tidak etis, dan melanggar hukum internet.
Contoh dari cyber crime ini adalah penyebaran hoax yang kemudian dapat menyebabkan keributan dan mengganggu ketertiban publik.
2. Unauthorized Access to Service and Computer System
Jenis cyber crime ini dilakukan dengan masuk ke sistem jaringan seseorang secara ilegal. Biasanya dilakukan untuk menyabotase atau mencuri data penting seseorang.
Cybercrime jenis ini dilakukan untuk menguji kemampuan peretas dalam menembus suatu jaringan komputer dengan sistem proteksi yang tinggi.
3. Data Forgery
Cyber crime jenis ini dilakukan dengan cara pemalsuan data pada dokumen yang tersimpan dan tidak memiliki skrip atau scriptless document. Jenis kejahatan ini ditujukan ke data penjualan daring atau e-commerce.
4. Cyber Espionage
Cyber espionage atau disebut juga cyber spying adalah cyber crime yang dilakukan dengan masuk secara ilegal ke suatu sistem jaringan dengan tujuan memata-matai suatu pihak untuk mencuri informasi atau data penting.
5. Cracking
Cracking adalah cybercrime yang bertujuan untuk merusak suatu sistem keamanan. Umumnya dilakukan untuk melakukan pencurian data, pemalsuan data, dan kejahatan yang lain.
6. Cyber Terrorism
Cyber terrorism dilakukan oleh sekelompok orang dengan tujuan untuk menyebarkan teror dan mengancam keselamatan warga negara dan pemerintah suatu negara.
7. Hacking
Hacking adalah istilah yang paling umum di dunia cyber crime. Hacking adalah kejahatan yang dilakukan umumnya dengan tujuan untuk meretas suatu sistem jaringan kemudian dimanfaatkan untuk mendapatkan sebuah keuntungan.
8. Carding
Carding adalah kejahatan dengan melakukan penyalahgunaan data kartu kredit seseorang dan digunakan untuk melakukan transaksi daring.
Para pelaku kejahatan ini nantinya akan mendapatkan suatu barang dengan gratis dan kemudian menjualnya kembali.
Selain jenis-jenis di atas, cybercrime yang terdapat dalam European Convention of Cybercrime diperluas lagi jenisnya, yaitu:
- Illegally intercepting atau pencurian data
- Mengganggu sistem jaringan yang dapat membahayakan jaringan.
- Pelanggaran hak cipta.
- Gambling ilegal.
- Penjualan barang ilegal secara online.
- Meminta, memproduksi, dan memiliki pornografi anak.
Contoh Cyber Crime
Setelah mengetahui jenis-jenis kejahatan siber kita perlu mengetahui apa saja contoh cyber crime untuk mengetahui lebih lanjut tentang cyber crime yang beredar di sekitar kita.
1. Serangan Malware
Serangan malware adalah ketika suatu komputer atau jaringan terkena virus komputer atau berbagai jenis malware lainnya.
Sebuah komputer yang terkena malware dapat dimanfaatkan untuk cybercriminal. Serangan malware yang cukup menggemparkan pernah terjadi pada Mei 2017.
Saat itu terjadi serangan malware bernama WannaCry ransomware attack. Ransomware adalah malware yang digunakan agar mendapat uang tebusan dari korban untuk mengembalikan data dan device. Saat itu, target WannaCry adalah sistem komputer yang menggunakan sistem operasi Windows.
2. Phishing
Phishing adalah kejahatan siber dengan cara mengelabui penerima pesan untuk mendapatkan informasi pribadi. Phishing umumnya dikirim dalam bentuk e-mail yang memiliki attachment atau link yang mengarahkan ke situs berbahaya.
Tipe lain dari phishing adalah spear-phishing adalah pesan phishing yang dibuat agar terlihat seperti dari sumber yang terpercaya.
3. Distributed DoS Attacks (DDoS)
Serangan Distributed DoS (DDoS) adalah cyber crime yang dilakukan untuk membuat sebuah sistem atau jaringan menjadi down.
DDoS juga digunakan sebagai ancaman bagi pelaku cybercrime untuk meminta uang tebusan kepada korban. Jadi, DDoS digunakan sebagai taktik distraksi di samping cyber crime lainnya sedang dilakukan.
Baca Juga: Kode OTP, Kode Rahasia Yang Tidak Boleh Disebar
Cara Menghindari Cyber Crime

Ada cara-cara yang bisa membantu kita terhindar dari bahaya cyber crime di antaranya adalah:
1. Menggunakan Aplikasi Anti-virus dan Selalu Ter-update
Penggunaan aplikasi anti-virus membantu dalam memindai, mendeteksi, dan menghapus bahaya virus yang dapat menjadi masalah bagi komputer Anda.
Komputer yang terlindungi dengan aplikasi anti-virus menghindari Anda dari cyber crime dan jangan lupa untuk tetap terus menggunakan aplikasi anti-virus yang ter-update untuk mendapatkan proteksi yang lebih optimal.
2. Menggunakan Aplikasi dan Sistem Operasi yang Ter-update
Aplikasi dan sistem operasi komputer yang up to date dapat memberikan proteksi yang lebih baik karena umumnya security system yang diberikan akan menggunakan sistem yang telah diperbarui.
3. Menggunakan Password yang Aman
Buatlah password yang tidak mudah ditebak oleh orang lain dan tidak otomatis tersimpan. Atau gunakan password generator untuk mendapatkan password yang aman dengan kombinasi karakter secara acak.
4. Jangan Pernah Membuka Attachment Files di Kotak Spam
Cara klasik dari penyebaran malware adalah mengirimkan e-mail dengan attachment files yang berisi malware di kotak Spam. Jangan pernah membuka attachment files ini apabila Anda tidak mengetahui pengirimnya.
5. Jangan Pernah Mengklik Links yang Ada di Kotak Spam atau Situs Berbahaya
Hindari mengklik link yang terdapat di kotak Spam dan dari situs yang tidak dapat dipercaya. Hal ini dapat membuat Anda menjadi salah satu target cybercrime karena seringkali link tersebut dapat mengarahkan Anda ke situs berbahaya.
6. Jangan Mudah Memberikan Informasi Pribadi
Jangan memberikan informasi pribadi melalui telepon maupun e-mail apabila Anda tidak mengetahui dengan siapa Anda terhubung. Pastikan pihak yang menanyakan informasi pribadi Anda merupakan pihak yang dapat dipercaya.
7. Perhatikan URL yang Sedang Dikunjungi
Selalu perhatikan URL yang akan Anda klik, apakah URL tersebut merupakan URL yang legitimate atau tidak. Hindari mengklik URL yang terlihat tidak familiar dan penuh spam. Apabila sistem jaringan internet Anda memiliki layanan untuk melindungi Anda ketika melakukan transaksi, maka pastikan sistem tersebut sudah diaktifkan.
8. Hubungi Pihak yang Bersangkutan Apabila Mendapatkan Permintaan yang Mencurigakan
Ketika Anda diminta untuk memberikan informasi rahasia dari pihak yang tidak dikenal, langsung tutup saja atau abaikan.
Hubungi pihak yang bersangkutan di nomor resmi atau akun resmi mereka untuk memastikan apakah itu benar dari pihak mereka dan bukan cybercriminal.
Namun, terkadang para cybercriminal ini dapat membuat clone kontak bank atau organisasi sehingga ketika Anda mencoba menghubungi kembali pihak bersangkutan di nomor atau akun resmi maka mereka akan berpura-pura bahwa mereka benar-benar dari pihak tersebut.
9. Perhatikan Rincian dari Transaksi Bank Anda
Selalu perhatikan rincian transaksi bank Anda untuk mendeteksi apakah ada transaksi yang tidak familiar dan dirasa tidak pernah melakukan. Apabila menemui hal tersebut, maka hubungi pihak bank untuk selanjutnya dapat diinvestigasi.
10. Waspadai saat Menggunakan WiFi Umum
Hindari melakukan transaksi perbankan menggunakan WiFi umum karena WiFi umum dapat digunakan oleh cybercriminal untuk mengakses informasi pribadi Anda.
WiFi umum merupakan koneksi jaringan yang tidak secure sehingga dapat dimanfaatkan oleh cybercriminal untuk menyebarkan malware ke komputer Anda.
Baca Juga: Ini Dia Kegunaan VPN yang Masih Jarang Diketahui Orang
Kesimpulan
Cyber crime adalah kejahatan yang dilakukan oleh cybercriminal yang melibatkan sistem komputer dan jaringan.
Cyber crime dapat mengintai siapa saja dan dapat mencuri informasi pribadi dan rahasia korban kemudian menyalahgunakan untuk keuntungan pribadi. Semoga kita dapat terhindar dari kejahatan ini dan selalu waspada. Sampai bertemu di artikel selanjutnya!
Sekawan Studio menawarkan jasa maintenance website untuk membantu dalam meningkatkan keamanan dan optimasi situs sebagai media utama dalam digital marketing.