Dalam membaca sebuah artikel dalam blog maupun website dalam internet, tentunya anda sering melihat beberapa link yang mengarah menuju halaman artikel yang lain atau halaman terkait lainnya. Hal tersebut tentu saja sangat membantu pembaca dan membuat nyaman untuk terus berinteraksi dengan halaman tersebut. Yang mana, aktivitas tersebut akan sangat berdampak pada total persentase pengunjung website sebuah halaman web atau blog.
Mungkin bagi anda, hal tersebut tidaklah penting untuk dibahas. Namun, bagi praktisi SEO maupun perusahaan yang sedang menjalankan kampanye bisnis akan sangat berpengaruh pada strategi pemasaran yang diterapkan. Yang mana, bounce rate menjadi salah satu tolak ukur untuk mengetahui apakah optimasi yang telah dilakukan sudah benar atau kurang tepat.
Pada artikel kali ini, kami akan memberikan beberapa informasi penting mengenai pengertian dari bounce rate, serta bagaimana cara efektif untuk mengoptimalkannya dengan pendekatan SEO.
Apa itu Bounce Rate ?

Menurut sumber dari Google Analytics, bounce rate adalah sebuah metrik untuk mengukur tingkat persentase angka kunjungan pada single page yang tidak diikuti dengan tindakan atau interaksi sama sekali (visitor keluar dari halaman). Banyak faktor yang menjadi penyebab user tidak melakukan interaksi sama sekali dan memutuskan keluar dari halaman.
Dalam implementasinya, bounce rate termasuk metrik yang sangat penting untuk menunjang keberhasilan SEO campaign yang anda jalankan. Dimana, hal tersebut sangat berpengaruh pada tingkat kepercayaan, kepuasan, dan retensi pembaca.
Jenis – Jenis Bounce Rate
melansir dari situs Search Engine Journal, setidaknya ada tiga jenis bounce rate ditinjau dari cara analisisnya:
- Page level bounce rate: Jumlah bounce pada suatu halaman dibagi dengan jumlah pengunjung halaman dalam halaman tersebut pada periode tertentu.
- Sitewide bounce rate: Jumlah bounce pada semua halaman dalam suatu website dibagi dengan jumlah orang yang mengunjungi semua halaman dalam periode tertentu.
- Segmented bounce rate: Metode bounce rate ini hampir sama dengan sitewide bounce rate namun yang membedakan adalah bukan seluruh halaman dalam satu situs melainkan hanya sebagian halaman saja.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Bounce Rate
Terdapat beberapa faktor penting yang sangat mempengaruhi sebuah bounce rate, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Tampilan Desain (UI / UX)
Pertama, tampilan antarmuka halaman web atau blog merupakan tolak ukur yang dapat mempengaruhi tingkat bounce rate. Selain itu, faktor pengalaman pengguna juga menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam membuat tampilan visual yang menarik dan interaktif.
Semakin baik parameter dari sisi tampilan desain dan fungsionalitas website tersebut, maka semakin besar juga peluang dari pengunjung untuk tetap bertahan dan berlama – lama dalam website tersebut. Perlu adanya justifikasi tambahan dan rekomendasi dari tim desainer, umumnya UI/UX Designer untuk menciptakan tampilan desain yang optimal.
2. Konfigurasi Link
Kedua, pengaturan tata letak dan sitemap link yang benar. Dimana, poin penting disini, user akan lebih mudah dan tertarik untuk berinteraksi dengan halaman situs tersebut apabila anda memberikan fitur link yang sesuai dengan keinginan pengguna dan tata letak elemen yang benar.
3. Page Speed
Ketiga, kecepatan sebuah situs menjadi faktor penting yang dapat mempengaruhi bounce rate. Apabila situs tersebut memiliki kecepatan yang lambat, maka semakin besar peluang pengunjung meninggalkan website anda tanpa melakukan interaksi.
Selain dari faktor tampilan desain dan konten yang menarik, anda juga harus perhatikan parameter pada sisi teknis untuk mengelola server dan website agar berjalan secara optimal. Peran dari seorang Developer dan DevOps menjadi sangat penting disini agar setiap elemen dan fitur pada halaman web dapat di-load dengan cepat.
4. Kualitas Konten
Yang keempat, kualitas konten menjadi hal yang paling diperhatikan untuk dapat menarik minat pembaca. Apabila anda menciptakan konten yang tidak berkualitas dan terdapat banyak duplikasi disana, otomatis Google akan memberikan nilai yang kurang kepada situs anda.
Oleh karena itu, pastikan untuk selalu memberikan konten yang relevan, memiliki kredibilitas yang baik, serta ditulis oleh orang yang expertise di bidang tersebut. Misalnya saja, anda dapat membuka divisi content writer, copywriter atau membayar seorang freelancer untuk membuat konten berkualitas.
Cara Kerja Bounce Rate

Apabila situs yang dikembangkan telah terintegrasi dengan tools Google Analytics maupun Semrush, persentase bounce rate dapat langsung anda lihat pada dashboard dengan mengakses halaman situs tersebut pada dashboard Google Analytics atau Semrush.
Namun jika ngin menghitungnya secara manual, anda dapat menggunakan rumus berikut:
= Banyaknya jumlah pengunjung yang membuka suatu halaman / jumlah total pengunjung X 100% |
Sebagai contoh,
Pada bulan September, sebuah situs mendapat 2 juta visitor dengan jumlah pengguna yang mengunjungi satu halaman sebanyak 500 ribu. Bounce rate yang dihasilkan pada bulan September sebesar
500.000 / 2.000.000 X 100% = 25% |
Bounce rate pada situs tersebut sebesar 25%. Dengan persentase yang ideal 15 – 45%. Maka dapat disimpulkan bahwa website tersebut tergolong ideal dan tidak perlu perbaikan.
Fungsi dari Bounce Rate
Setelah mengetahui proses perhitungan untuk mendapatkan angka pasti dari bounce rate, selanjutnya masuk pada pembahasan mengenai fungsi – fungsinya bagi optimalisasi website.
1. Untuk Meningkatkan Kepercayaan Mesin Pencari pada Halaman Anda
Bounce rate menjadi parameter untuk dapat meningkatkan kepercayaan (trustworthiness) pada mesin pencarian Google, sehingga dapat menjadi acuan dalam mencapai halaman pertama di search engine.
Untuk mendapatkan kepercayaan dan meningkatkan konversi bisnis, anda perlu meningkatkan kualitas konten, serta mempercepat page speed halaman situs agar pengunjung tidak keluar dari situs anda.
2. Salah Satu Metrik pada SEO
Bounce rate merupakan salah satu bagian penting dalam technical SEO. Dimana seorang praktisi SEO dapat mengoptimalkan situs dengan menurunkan bounce rate yang ada dengan beberapa cara yang telah direkomendasikan oleh mesin pencarian.
3. Meningkatkan Kualitas Situs Halaman
Fungsi yang terakhir, bounce rate juga dapat menjadi sebuah metrik yang mampu mengukur kualitas konten. Apakah, konten atau artikel tersebut relevan dan mudah untuk dibaca atau justru mengandung duplikasi konten yang berlebihan dengan density yang tidak teratur.
Baca juga: Strategi Penyusunan Content Marketing yang Tepat untuk Bisnis Langkah Mudah Menyusun Strategi Pemasaran Efektif untuk Bisnis Anda |
Cara Mengurangi Bounce Rate pada Website atau Blog
Pada topik yang selanjutnya, kita akan membahas mengenai bagaimana cara yang paling efektif untuk dapat menurunkan rasio pantulan pada situs web.
1. Meningkatkan Kecepatan Situs
Dalam mengembangkan sebuah website, pastikan untuk memperhatikan kecepatan dari situs tersebut, sehingga pengunjung anda lebih nyaman dalam mengakses halaman yang telah dibuat. Anda dapat menggunakan tools seperti Pagespeed Insight atau GTMetrix untuk memastikan kecepatan situs anda.
2. Menentukan Topik yang Relevan dengan Niche Bisnis Anda
Selanjutnya, anda dapat menentukan topik yang sesuai dengan produk atau layanan bisnis customer agar pengunjung yang masuk tidak langsung keluar begitu saja dikarenakan tidak menemukan apa yang mereka cari.
Untuk membuat konten yang menarik, maka anda dapat melakukan riset keyword dan kompetitor anda. Mengapa demikian? Karena dengan melakukan aktivitas tersebut, maka anda dapat mendefinisikan dan menentukan target proyeksi yang dapat anda peroleh melalui pencarian secara organik.
3. Meningkatkan Kualitas Konten
Berikutnya, dalam membuat rancangan konten, pastikan untuk selalu menjaga keorisinalitasan tulisan anda. Hal tersebut akan berdampak besar pada peningkatan peringkat website dan mampu mendatangkan trafik pengunjung yang lebih besar lagi.
4. Menambahkan Internal Link
Salah satu cara untuk dapat mengurangi persentase bounce rate adalah dengan menambahkan struktur internal link pada blog atau website anda. Proses penambahan tersebut tentu saja membutuhkan penanganan khusus, dimana anda harus menyesuaikan setiap konten yang memiliki tingkat relevansi yang tinggi.
5. Membuat Web Menjadi Mobile Friendly
Terakhir, metode untuk mengurangi tingkat bounce rate adalah dengan memastikan website anda responsif dan mampu diakses pada berbagai perangkat. Hal tersebut menjadi parameter penting, karena algoritma update Google telah merekomendasikan bahwa setiap website wajib untuk mendukung perangkat yang mobile friendly.
Kesimpulan
Untuk mencapai halaman pertama pada mesin pencari Google, anda harus memastikan bahwa kualitas konten dan website anda memiliki authority yang baik. Sehingga, bounce rate dari halaman situs anda lebih optimal dan pengunjung lebih tertarik dan nyaman untuk berinteraksi dengan berbagai menu dan konten yang anda sajikan.
Sekawan Studio membuka jasa layanan pembuatan website profesional dan terbaik di Jawa Timur. Anda dapat memulai dengan menghubungi kontak kami untuk berdiskusi lebih lanjut terkait rencana proyek yang anda tawarkan.