Ilmu investasi dan aktivitasnya sebagai budaya baru dalam dunia bisnis memiliki ketentuan nama-nama aksi yang jarang dikenal oleh manusia pada umumnya. Untuk para investor permula penting bagi mereka untuk mengetahui seluk beluk pola penanaman modal. Salah satu yang harus dipelajari dalam perencanaan perhitungan laba dan rugi dalam penanaman modal adalah ROE atau yang dikenal sebagai Return on Equity. ROE berkaitan erat dengan ROA (Return on Asset) dan ROI (Return on Investment). Ketiganya adalah rumus dasar penting yang harus diketahui dan dipahami oleh para investor.
Lantas apa itu ROE? Apa manfaat ROE dalam investasi ataupun dalam perusahaan? Bagaimana rumus ROE? Apa saja faktor penting yang dapat mempengaruhi nilai ROE? Serta apa perbedaan ROE dengan ROA? Berbagai pertanyaan diatas dipercaya sangat mewakili rasa penasaran para investor pemula dalam dunia bisnis. Oleh sebab itu, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas, mari baca dengan seksama artikel dibawah ini.
Apa Itu ROE?
ROE adalah kependekan dari Return On Equity. Dalam bahasa indonesia, arti ROE adalah pengembalian ekuitas. Return On Equity adalah rumus perhitungan rasio yang dapat merumuskan profitabilitas perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan modal mereka sendiri. Tidak hanya itu hal penting dari penggunaan ROE adalah bagaimana Return On Equity dapat merumuskan profitabilitas laba bersih yang bisa didapatkan oleh pemilik atau investor dalam penanaman modal. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa Return On Equity dapat digunakan sebagai acuan pengukuran kinerja atau aktivitas keuangan dalam perusahaan.
Lebih lanjut, ROE adalah perhitungan laba bersih terhadap modal ekuitas yang diinvestasikan oleh para investor. Sama dengan ROI, rumus Return On Equity dinyatakan dalam bentuk persentase. Dengan Return On Equity, para investor dapat dengan mudah melakukan evaluasi mandiri terkait bagaimana perusahaan mengelola nilai modal mereka, apakah efektif atau tidak. Apabila dari perhitungan rumus ROE suatu perusahaan memiliki nilai besar dan semakin besar, maka dapat disimpulkan reputasi perusahaan tersebut dapat meningkat karena dinilai mampu memanfaatkan modal usaha dengan sebaik-baiknya.
Manfaat Penerapan ROE
Setelah memahami apa itu ROE dan sedikit penjelasan akan penggambaran dari Return On Equity. Lebih lanjut akan dibahas mengenai apa saja manfaat dari penggunaan Return On Equity. Berikut daftar poin-poin serta penjelasan dari manfaat penggunaan Return On Equity:
1. Merumuskan Profitabilitas Perusahaan
Seperti yang telah disebutkan di atas, ROE adalah paradigma termudah yang dapat dilakukan oleh investor untuk merumuskan profitabilitas perusahaan.
2. Memperkirakan estimasi laba
Ketika profitabilitas perusahaan dapat dirumuskan, maka investor akan dimudahkan untuk melakukan estimasi kemungkinan laba bersih yang bisa mereka dapatkan. Estimasi laba disini berkaitan erat juga dengan prospek perusahaan tersebut di masa depan. Ketika sebuah perusahaan memiliki nilai ROE di skala positif minimal 1, maka dapat diperkirakan bahwa bisa ada optimisme dalam mengestimasikan bahwa perusahaan tersebut bisa memberikan keuntungan bagi investor di masa yang akan datang.
3. Sebagai Indikator Perbandingan Progress
Tidak hanya untuk merumuskan profitabilitas perusahaan dan estimasi laba bersih mereka, Return On Equity juga dapat berperan penting sebagai acuan atau indikator bahan perbandingan progress atau aktivitas perusahaan. Dalam melakukan perencanaan penanaman modal, seorang investor perlu melakukan riset terlebih dahulu, memastikan penanaman modal yang akan ia lakukan menyasar perusahaan yang tepat. Perlu dilakukan scouting sekaligus filtering calon perusahaan terbaik sebagai target penanaman modal. Dengan menggunakan rumus ROE, investor akan dengan mudah melakukan perhitungan mandiri terkait profitabilitas perusahaan dan estimasi laba dari tiap calon perusahaan penanaman modal.
4. Penunjuk Kredibilitas Perusahaan
Ketika sampai pada kemampuan untuk membandingkan aktivitas dan kinerja sebuah perusahaan, maka dengan Return On Equity investor dapat menilai kredibilitas perusahaan. Kredibilitas utama yang dapat diukur dalam ROE adalah bagaimana perusahaan tersebut dapat menggunakan dan mengelola modalnya dengan baik. Ketika sebuah perusahaan memiliki tingkat Return On Equity kecil, maka kredibilitas pengelolaan modal perusahaan tersebut dapat dipertanyakan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut tidak mampu menghasilkan laba atau profit sesuai dengan harapan atau estimasi yang berlaku, walaupun perusahaan tersebut sudah disuntik dana oleh para investor lain. Perusahaan semacam ini harus belajar dari apa yang salah dan segera memperbaiki kinerja mereka kedepan.
| Baca Juga : Ketahui ROI, Indikator Penting Sebelum Melakukan Investasi Mengulas Riset Pasar, Salah Satu Metode Investasi Bisnis Anda |
Faktor Penting dalam ROE
Sebelum membahas lebih lanjut terkait rumus serta cara perhitungan Return On Equity, mari kita perhatikan apa saja faktor penting dalam perusahaan yang dapat mempengaruhi nilai ROE. Berikut poin-poin penjelasan dari faktor penting dalam perhitungan Return On Equity :
1. Rasio Total Laba dengan Kinerja Perusahaan
Faktor penting utama dalam perusahaan yang mempengaruhi nilai ROE adalah skala kinerja dan aktivitas perusahaan. Seperti contohnya, ketika sebuah perusahaan sedang menggalakkan pembukaan ekspansi cabang maka kita dapat melihat bahwa skala aktivitas perusahaan tersebut sedang tinggi. Dengan ekspansi cabang yang dilakukan maka hal itu memerlukan dana modal yang tinggi. Selain itu, pembukaan cabang baru pun juga tidak dapat langsung memberikan profit bagi perusahaan. Hal ini memerlukan prose. Dari contoh diatas, dapat disimpulkan bahwa ketika perusahaan memiliki aktivitas dengan skala besar, makan nilai Return On Equity mereka bisa saja rendah. Namun, perlu diperhatikan juga bagaimana estimasi perkembangan nilai Return On Equity perusahaan tersebut di masa yang akan datang.
2. Rasio Hutang
Selain skala aktivitas, faktor berikutnya yang tak kalah penting adalah rasio hutang yang dimiliki oleh perusahaan. Ketika perusahaan memiliki hutang, semakin besar nilai hutang tersebut maka semakin kecil pula nilai Return On Equity yang dapat dihasilkan.
3. Rasio Likuiditas
Dalam kasus perutangan, sebuah perusahaan tentu memiliki rasio likuiditas. Dimana tidak hanya melakukan hutang, perusahaan tersebut juga memberikan piutang kepada perusahaan lain. Ketika pengoraganisasian hutang dan piutang tersebut tidak berjalan terkendali, maka tentu saja hal ini dapat mempengaruhi besar dalam penentuan nilai Return On Equity.
Rumus ROE
Setelah memahami pengertian, manfaat, sampai apa saja faktor yang mempengaruhi nilai ROE, maka tahap selanjutnya adalah memahami rumus perhitungan Return On Equity. berikur rumus Return On Equity:
ROE = (Omzet - Biaya) / Ekuitas Modal
Atau,
ROE = Net Income / Ekuitas Modal
Contoh Perhitungan ROE
Untuk memahami lebih lanjut dalam bagaimana cara menghitung Return On Equity, berikut kami berikan contohnya:
1. Contoh Kasus Pertama
Di tahun 2019, PT. BerkahJaya berhasil mendapatkan omzet sebesar Rp. 470,000,000. Sedangkan karena memiliki aktivitas dengan skala yang besar, PT. BerkahJaya Mengeluarkan Rp. 200,000,000 untuk keperluan kinerja mereka. Selain berhasilkan mendapatkan omzet, di tahun sebelumnya PT. BerkahJaya juga mendapatkan suntikan modal dana dari beberapa investor dengan jumlah total sebesar Rp. 250,000,000. Maka perhitungan ROE PT. Berkah Jaya adalah sebagai berikut:
ROE = (Omzet – Biaya ) / Ekuitas Modal
ROE = (470,000,000 – 200,000,000) / 250,000,000
ROE = 270,000,000 / 250,000,000
ROE = 1.08%
Dengan persentase diatas dapat disimpulkan ROE PT. Berkah Jaya masih diangka normal.
2. Contoh Kasus Kedua
Sebuah laporan keuangan perusahaan PT. Abadi Makmur pada akhir tahun dapat menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 1,000,000,000. Sedangkan rata-rata ekuitas saham perusahaan tersebut sebesar Rp. 625,000,000. Makan perhitungan ROE PT. Abadi Makmur adalah sebagai berikut:
ROE = Net Income / Ekuitas moda
ROE = 1,000,000,000 / 625,000,000
ROE = 1,6%
Dengan persentase diatas dapat dipastikan bahwa setiap 1 rupiah modal yang dikelola oleh PT. Abadi Makmur dapat menghasilkan laba sebesar 1,6 rupiah. Oleh sebab itu dapat disimpulkan PT. Abadi Makmur adalah perusahaan yang baik untuk ditanami modal
Perbedaan ROE vs ROA
Pada penjelasan awal, sempat disinggung keterkaitan Return On Equity dengan ROA dan ROI. lantas apa perbedaan ROE dengan ROA. ROA dan ROE adalah matriks yang hampir serupa karena keduanya mencoba mengukur seberapa efisien perusahaan menghasilkan keuntungannya. Namun, jika Return On Equity membandingkan laba bersih dengan aset bersih perusahaan dari penanaman modal, ROA membandingkan laba bersih dengan aset perusahaan saja, tanpa mengurangi kewajibannya. Dalam kedua kasus tersebut, perusahaan dalam industri dimana operasinya membutuhkan aset yang signifikan kemungkinan akan menunjukkan pengembalian rata-rata yang lebih rendah.
Kesimpulan
Berbeda dengan ROI yang lebih menekankan pada pengukuran estimasi laba atas investasi hanya melalui kacamata profitabilitas perusahaan, Return On Equity menilik perhitungan estimasi laba atas investasi melalui penanaman modal yang dilakukan oleh investor lain. Dengan Return On Equity, calon investor dapat mengidentifikasi kemampuan perusahaan dalam mengelola modal yang telah diberikan oleh investor lain. Dengan hal ini, calon investor dapat mengukur apakah perusahaan tersebut dapat mengelola modal mereka dengan baik atau tidak. Ketika Return On Equity sebuah perusahaan menunjuk pada angka dengan skala positif maka dapat dipastikan perusahaan tersebut dapat mengelola modalnya dengan baik serta dapat memberikan keuntungan bagi para penanam modal.
Sekawan Studio membuka jasa desain website, jasa pembuatan website, dan jasa maintenance website untuk membantu proses optimasi kecepatan situs Anda di search engine Google.
