Seorang UX designer, tentunya perlu mengetahui kebutuhan dan keinginan klien agar desain produknya sesuai dengan harapan klien. Salah satu cara yang dilakukannya yakni dengan membuat user persona. User persona merupakan karakter fiksi yang dibuat dengan tujuan untuk mewakili target pengguna produk agar laku di pasaran. Mengapa keberadaannya sangatlah berperan penting bagi UX designer? Simak penjelasan berikut ini!
Apa Itu User Persona?
Pada dasarnya, user persona adalah karakter fiksi yang dibuat berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya bertujuan untuk mewakili target audiens yang akan menggunakan layanan, produk, barang, jasa atau merek. User persona akan dilengkapi dengan sekumpulan data-data yang relevan mengenai pengguna mulai dari jenis kelamin, pekerjaan, keluarga, usia, status perkawinan, status pekerjaan, keuangan, motivasi, tujuan hidup dan lainnya.
Tahapan ini muncul setelah tahap pertama yang disebut empathise yang mana pada tahap empathise seorang desainer produk melakukan riset dan pencarian data. Data ini kemudian dikemas sebagai karakter fiksi di tahap define.
Jenis User Persona
Menurut Josh Seiden, terdapat dua jenis user persona yaitu:
1. Persona marketing
tools ini dapat digunakan untuk mengetahui apakah kebutuhan, keinginan hingga motivasi user pada penggunaan suatu produk.
2. Persona yang interaktif
Persona jenis ini berkaitan erat dengan perilaku penggunaan user terhadap suatu produk.
Pentingnya User Persona
1. Memahami user
Seorang desainer produk perlu memahami target pengguna produk sehingga dapat menggambarkan pengguna secara nyata. Mulai dari bagaimana ekspektasi mereka, Apa yang dibutuhkan hingga bagaimana solusi dari masalah yang mereka hadapi. Semua itu bisa tergambar lebih jelas melalui penciptaan tokoh fiksi dalam proses tersebut. Pembuatan produk sesuai dengan keinginan pengguna dapat membuat user experience yang baik lebih mudah diciptakan.
2. Memberikan Informasi secara Detail
User persona dibuat untuk mengetahui bahwa produk dibuat berdasarkan permintaan pengguna dan bagaimana permintaan dan kebutuhan perusahaan terhadap target penjualan.
3. Menggambarkan Hasil Riset
User persona tidak hanya dibuat untuk UX designer saja, pihak lainnya seperti pimpinan perusahaan, marketing hingga pihak lainnya juga memerlukan gambaran detail mengenai user persona. Hasil riset pengguna di bidang desain, hanya akan dipahami oleh desainer. Namun, jika hasil riset tersebut digambarkan melalui user persona maka, seluruh pihak di perusahaan bisa lebih mudah memahaminya.
4. Integrasi dengan Departemen Lain
User persona tidak hanya berisi mengenai profil dan ekspektasi seseorang, tetapi juga berisi mengenai informasi latar belakang pengguna. Informasi yang lengkap tersebut, akan menjadi hal yang dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak di perusahaan.
Cara Membuat User Persona

1. Mengumpulkan Data
Lakukanlah riset terhadap pengguna terlebih dahulu sebelum membuat user persona. Riset pengguna dapat dimulai dengan melihat daftar pengguna aktual yang anda miliki. Ambil beberapa sampel dan mulai dari informasi terkecil.
2. Membuat Hipotesis
Setelah melakukan riset, buatlah hipotesis untuk membentuk gagasan umum dari berbagai pengguna dalam fokus area proyek dengan menggunakan empati maps atau diagram afinitas.
3. Menentukan Jumlah
Buatlah beberapa user persona secara sekaligus dan yang paling mendekati harapan audiens target. Namun, pada umumnya hanya terdapat satu persona untuk setiap layanan atau produk. Walaupun anda dapat membuat beberapa persona, pastikan untuk berfokus pada salah satu yang paling mendekati harapan tervalid.
4. Memperjelas Persona
Dalam proses pembuatannya, harus memiliki data yang lengkap. Untuk membuatnya valid anda harus mendeskripsikan persona tersebut secara detail mulai dari:
- Memasukkan detail informasi terkait profil persona dengan info tentang pendidikan, sikap, perilaku, gaya hidup, minat, tujuan, keinginan, kebutuhan hingga keterbatasan.
- Memberi nama persona.
- Membuat halaman yang menjelaskan deskripsi persona.
- Menambahkan detail ciri pribadi agar persona seperti karakter yang realistis.
5. Menyiapkan Skenario untuk Persona
Untuk mengatasi berbagai masalah yang dikhawatirkan akan terjadi, maka diperlukan persiapan dengan berbagai skenario. Untuk membuatnya anda harus bisa memperkirakan situasi apa saja yang mungkin dialami oleh persona tersebut dalam aplikasi yang sedang dirancang saat ini hingga tantangan di masa depan.
6. Libatkan Banyak Orang
Dalam pembuatannya, diharapkan semua anggota tim turut berpartisipasi dalam pengembangannya. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya agar user persona dapat diterima dan diakui oleh anggota tim. Libatkan mereka dengan cara menanyakan langsung pendapatnya atau membiarkan mereka berpartisipasi dengan aktif.
7. Melakukan Penyesuaian Berkala
Persona yang baik tak hanya dibuat untuk sementara, namun harus terus diperbaharui secara berkala dengan merevisi deskripsi persona. Mulai dari menambahkan informasi dan aspek baru ke dalamnya bahkan anda perlu menulis ulang deskripsi pesona yang ada dengan menambahkan persona yang lama atau menghilangkan beberapa bagiannya.
User persona memiliki peran yang penting dalam penggambaran target penjualan dalam suatu bisnis. Sebagai UX designer perlu membuat user persona secara detail agar sesuai dengan ekspektasi target penjualan. Penggambaran secara detail tersebut diperlukan riset serta data yang lengkap untuk meminimalisir terjadinya masalah di masa kini dan masa depan.
Sekawan Studio menyediakan jasa desain website terbaik dan terpercaya untuk meningkatkan brand value bisnis Anda.