Pasti anda sudah tidak asing dengan istilah retention rate dalam dunia bisnis. Retention rate mengacu pada persentase dari jumlah pelanggan. Lalu, kira-kira apa urgensi dari persentase satu ini, ya? Apakah penting untuk mempelajari tentang retention rate dalam praktik berbisnis? Mari kita berkenalan lebih dekat dengan retention rate dan temukan jawaban dari pertanyaan itu!
Pengertian Retention Rate
Retention rate mengindikasikan suatu persentase pelanggan yang tetap setia kepada perusahaan selama periode waktu tertentu. Kebalikan dari retention rate adalah churn rate. Dalam dunia pemasaran, kedua indikator itu penting guna mendapatkan wawasan yang berkaitan dengan loyalitas pelanggan, perjalanan pelanggan, serta area serupa yang dapat ditingkatkan. Proporsi satu ini merupakan poin krusial dalam hal itu.
Mengapa sebuah persentase pelanggan setia bisa menjadi poin krusial? Untuk bisnis berbasis langganan bulanan, retention rate dari klien merupakan indikator kunci untuk pertumbuhan stabil atau bahkan eksponensial karena ini berarti arus kas konstan dan portfolio klien yang solid, di mana nilainya bahkan dapat melampaui akusisi klien selama bertahun-tahun.
Pada agensi SEO, tingkat retention klien biasanya diterjemahkan ke dalam dua area besar untuk menjadi pertimbangan oleh agensi itu, yakni kinerja SEO dan manajemen klien.
Sebagai key performance indicators (KPIs) pemasaran online, retention rate tercermin sebagai angka kunci untuk menilai keberhasilan perusahaan atau situs web. Hal tersebut didasarkan pada perhitungan data pelacakan yang dikumpulkan.
Retention rate harusnya menjadi salah satu prioritas paling tinggi bagi sebuah agensi pemasaran digital manapun. Apalagi saat berada dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil. Baik saat menawarkan layanan SEO atau PPC, menemukan prospek itu merupakan suatu hal menantang.
Menutup penjualan seharusnya bukanlah hal yang jadi tujuan akhir anda dalam berbisnis. Selain fokus pada optimasi rangking pada mesin pencari, anda juga harus memperhatikan poin krusial lain seperti memberikan nilai aktual kepada klien anda.
Cara Menghitung Retention Rate
Rumus paling sederhana dari retention rate adalah membagi jumlah pelanggan aktif saat ini dengan jumlah pelanggan dari satu tahun lalu. Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang fashion memiliki 1500 pelanggan saat ini, sedangkan jumlah dari pelanggan selama satu tahun lalu adalah 2000. Jika dibagi, maka hasil retention dari perusahaan itu adalah 75%.
Saat menghitung nilai krusial ini, faktor-faktor seperti kerangka waktu dan definisi pelanggan aktif menjadi krusial. Perbedaan periode waktu akan memungkinkan anda mengukur tingkat retention sehubungan dengan kampanye pemasaran khusus.
Bukan pembelian yang menjadi penentu apakah seorang pelanggan masuk dalam kategori pelanggan aktif atau tidak, tetapi kriteria seperti kontak dengan layanan pelanggan, membaca bulletin, atau sekadar mengunjungi situs web perusahaan yang menjadi penentu.
Untuk mendapatkan nilai yang lebih akurat, anda dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Retention rate = pelanggan saat ini – pelanggan baru / jumlah pelanggan selama satu tahun lalu
Mengukur dan Menganalisis Retention Rate
Menghitung retention rate anda berdasarkan kriteria berbeda menawarkan keuntungan bahwa anda dapat membagi basis pelanggan anda menjadi segmen berbeda. Hal ini membuat lebih mudah untuk meningkatkannya melalui kampanye pemasaran. Segmen yang berkaitan dengan periode pengamatan memberikan informasi jika langkah-langkah untuk meningkatkan loyalitas pelanggan telah berhasil.
Jika dilihat secara teknis, pendekatan paling umum untuk menentukan segmen adalah pelacakan melalui cookie dan alat pendukung lainnya. Selain itu, anda juga dapat menggunakan tingkat konversi untuk menentukan dan mengoptimalkannya melalui pemasaran strategis.
Bagaimana Cara untuk Mengoptimalkan Retention Rate?
Setelah sedikit banyak berkenalan dengan retention rate, kini saatnya memberikan tips atau cara-cara yang bisa anda lakukan guna mengoptimalkannya. Berikut beberapa poin penting yang berhasil kami rangkumkan untuk anda.
1. Mendengarkan Klien
Ajukan pertanyaan mendalam kepada klien anda tentang tujuan mereka, hal apa saja yang penting bagi mereka. Untuk perusahaan atau agensi SEO, pahami pendekatan branding mereka serta target pasar sehingga anda akan tahu tempat paling efektif untuk dijangkau.
2. Edukasi Klien Secara Terus Menerus
Poin satu ini dapat berlaku bagi agensi yang bergerak pada bidang SEO maupun bidang lainnya. Untuk bidang SEO, kemungkinan besar klien anda sudah familiar dengan konsep umum SEO. Namun, keahlian dalam menjalankan bisnis sembari meningkatkan traffic merupakan milik anda. Luangkan waktu untuk mengedukasi klien tentang pendekatan anda langkah demi langkah, jangan lupa juga untuk memastikan bahwa mereka memahaminya dengan jelas.
3. Kejujuran dan transparansi
Sebagai sebuah perusahaan yang ahli dalam bidang masing-masing, tentunya anda paham betul akan perubahan lingkungan dalam pekerjaan. Kadang kala, melakukan langkah guna mengantisipasi perubahan tidak selalu memungkinkan. Oleh karena itu, dibutuhkan keterbukaan, kejujuran, serta transparansi pada komunikasi yang terjalin antara anda dengan para klien atau pelanggan.Walaupun demikian, jangan lupa untuk menyediakan solusi yang tepat untuk setiap permasalahan.
4. Tetap libatkan klien
Selain kejujuran serta transparansi, keterlibatan para klien ataupun pelanggan juga memegang kunci penting dalam langkah pengoptimalan. Hal tersebut dikarenakan komunikasi serta keterlibatan saling berkesinambungan satu dengan lainnya.
5. Telah Kembali Produk yang Anda Tawarkan
Apakah harga dari produk, barang, jasa, maupun layanan yang perusahaan anda sediakan dapat bersaing pada pasar besar? Apakah produk maupun layanan yang anda tawarkan memiliki kualitas tinggi dan terjamin? Dapatkah layanan atau produk anda memberikan value tersendiri bagi pelanggan?
6. Identifikasi Area untuk Meningkatkan Jumlah Pelanggan Atau Klien Aktif
Agar dapat meraih retention rate yang tinggi, usahakan untuk melakukan identifikasi terhadap area-area dalam situs web anda. Optimalkan area-area tersebut agar dapat memberikan pengalaman menyenangkan bagi pelanggan atau klien anda.
Baca Juga: Key Performance Indicator: Peran dalam SEO Cara Membuat Portofolio Profesional dalam 7 Tahapan |
Manfaat dari Retention Rate yang Tinggi
Memastikan kepuasan pelanggan saat ini akan jauh lebih bermanfaat daripada memperoleh pelanggan baru melalui iklan. Ini berarti, dalam praktiknya, biaya pemasaran untuk memenangkan pelanggan baru tidak selalu lunas sebab bisa saja menimbulkan kerugian cukup besar. Pelanggan setia akan lebih bersedia mengeluarkan biaya tambahan untuk produk maupun layanan dengan kualitas terbaik, hal tersebutlah yang dapat meningkatkan penjualan.
Sangat penting bagi anda untuk terus memantau dan mengoptimalkannya. Melakukan riset pasar akan menunjukkan tren bahwa konsumen semakin cenderung mencoba produk pesaing. Tentu saja, dengan adanya masalah ini, penting untuk secara proaktif memahami elemen tingkatan satu ini.
Retention rate yang tinggi menandakan bahwa brand awareness, brand search demand, dan historical search data bersama dengan traffic langsung akan meningkat pula. Untuk sebuah mesin pencari, jika sumber konten merupakan merek atau entitas authority web, maka sumber konten dapat memiliki peringkat yang lebih tinggi sebab dapat menjawab pertanyaan pengguna. Tingginya tingkat retention dapat meyakinkan pengguna dengan lebih mudah.
Kesimpulan
Seperti yang sudah kita pelajari dan pahami bersama, retention rate menjadi salah satu kunci krusial dalam melakukan praktik bisnis. Dalam berbagai bidang, entah itu berfokus pada SEO maupun lainnya, retention rate perlu menjadi perhatian penuh serta dioptimalkan agar menghasilkan keuntungan yang optimal pula bagi anda.
Sekawan Studio menyediakan paket jasa pembuatan website profesional dan UMKM untuk membantu meningkatkan visibilitas situs di Google.