Mengenal Keyword Stuffing Hingga Cara Penggunaan Keyword yang Tepat

Keyword stuffing adalah penggunaan keyword secara berlebihan dalam sebuah halaman atau artikel. Kesalahan ini mampu membuat organic traffic mengalami penurunan, sehingga perlu adanya strategi membuat artikel yang SEO friendly, dengan begitu peluang untuk menduduki peringkat di SERP terbuka lebar.
keyword stuffing
Daftar Isi

Menulis konten di website harus memperhatikan hal-hal yang wajib dihindari supaya konten tersebut  terjaga kualitasnya. Keyword Stuffing adalah sebuah kesalahan yang timbul karena adanya over optimasi keyword atau kata kunci. 

Tentunya, keyword stuffing adalah hal sangat berpengaruh terhadap halaman peringkat artikel yang Anda buat. Dampak buruknya adalah ketika hal ini terjadi terus-menerus website Anda bisa mendapatkan penalti dari Google karena tidak sesuai dengan kaidah SEO.

Namun, yang paling disayangkan adalah konten Anda tidak mendapatkan kepercayaan atau trustworthy dari Google. Tentunya, jika sampai demikian maka artikel Anda akan jarang mendapat impresi dari pengguna, sehingga informasi yang Anda buat kurang tersampaikan kepada mereka. 

Tenang saja, inilah beberapa rangkuman yang perlu Anda ketahui mengenai keyword stuffing, resiko yang didapat, serta bagaimana cara yang tepat untuk membuat artikel yang SEO-friendly. Simak ya!

Apa Itu Keyword Stuffing

Apa itu keyword stuffing? Sebelum mengetahui keyword stuffing. Alangkah baiknya kita mengetahui arti dari keyword itu sendiri. Keyword adalah kata yang tertulis di mesin pencarian Google dan berfungsi mengantarkan Anda kepada kumpulan artikel untuk mendapatkan informasi terkait sesuai dengan kata kunci yang Anda ketik.

Jadi, keyword stuffing adalah aktivitas memasukkan kata kunci secara berlebihan ke dalam artikel. Keyword stuffing adalah kegiatan optimasi yang bersifat tidak natural atau terkesan memaksa. Keyword stuffing tidak hanya terjadi pada main keyword, juga dapat terjadi pada related keyword.

Terjadinya over optimasi pada keyword diharapkan mampu mengantarkan artikel masuk ke halaman SERP, namun justru kegiatan tersebut akan membuat konten terkesan buruk di mata Google.

pengaruh keyword stuffing pada SEO
© Unsplash.com

Ciri-ciri Keyword Stuffing

Lantas, bagaimana kita bisa mengetahui keyword stuffing adalah sebuah kesalahan dalam konten? Langkah yang pertama adalah mengetahui berapa persentase keyword density ideal untuk artikel Anda. Melansir dhadigital.com jumlah kata yang ideal dalam dalam artikel adalah 400-500 kata. Jumlah kata tersebut cocok untuk pembahasan topik yang superfisial. Keyword density nya maximal 2%. 

Namun, jika ingin menyampaikan topik yang lebih dalam, artikel dengan jumlah kata 700-1200 cukup untuk memuat informasi detail. Kembali lagi, keyword stuffing tidak bisa disama ratakan karena semua tergantung pada panjang artikel. 

Bahaya Keyword Stuffing Pada Website

Seperti penjelasan sekilas di atas, inilah pengaruh keyword stuffing pada SEO yang perlu Anda ketahui:

1. Menurunkan Peringkat di SERP

Dampak buruk yang pertama adalah menurunkan peringkat artikel di SERP. Dengan kata lain, keyword yang tertarget ditulis terlalu banyak dan ketika Google melakukan crawling dan menemukan konten yang melanggar Google’s Quality Guideline maka yang terjadi adalah Google akan memberikan sanksi ke pada website tersebut. 

Sangat disayangkan, bukan? Alhasil ranking website akan menurun drastis, tidak mendapat traffic dari pencarian organik atau dalam kasus tertentu tidak akan tampil di search engine. Jadi, pembuat konten harus aware dengan tanda-tanda yang merugikan website.

2. Kehilangan Trustworthy dari Google

Nah, seandainya pelanggaran itu terjadi di website Anda, iberarti Google kehilangan kepercayaan terhadap kualitas konten Anda. Keyword-keyword tersebut turun drastis dan mesin pencari tidak dapat memunculkan artikel yang mengandung kata kunci terkait. Namun, jika ini terjadi, maka langkah yang harus diambil adalah memperbaiki konten dan mengajukan ulang ke Google.

3. Mengganggu Kenyamanan Pengguna

Nah, poin ini juga tidak kalah penting dari sebelumnya. Bayangkan saja, jika Anda membaca tulisan dengan kata kunci yang diulang-ulang? Mengganggu kenyamanan membaca, bukan? Ya, seperti itu. Tulisan yang terlalu sering menampilkan keyword stuffing akan menimbulkan ketidaknyamanan dalam membaca.

User yang sensitif dengan artikel yang buruk bisa saja mereka akan keluar dari website Anda dan mencari artikel yang bagus dan mudah dipahami. Maka, kualitas konten dan cara penulisan itu perlu untuk membuat user atau pengguna berlama-lama membaca artikel website Anda.

Baca juga:
Keyword Adalah Hal Penting Dalam SEO, Pahami Tips & 3 Jenisnya
Mengenal Fitur Disavow Link untuk Mempertahankan Performa Websitemu
Apa itu Link Dofollow dan Nofollow, Ketahui Pengertian & Perbedaannya

Contoh Keyword Stuffing

Mungkin masih bingung bagaimana keyword stuffing ini tertulis? Anda dapat melihat contoh keyword stuffing pada gambar di bawah ini. Jika dalam suatu paragraf terdapat keyword yang diulang-ulang dan tidak sesuai dengan kebutuhan maka potensi mendapat penalti terbuka lebar. 

contoh keyword stuffing
Contoh Keyword Stuffing © Clickz.com

Cara Menghindari Keyword Stuffing

Salah satu cara menghindari keyword stuffing adalah dengan menggunakan kata kunci yang tepat. Berikut ini merupakan cara penggunaan kata kunci untuk menghindari keyword stuffing dalam penulisan artikel.

1. Menentukan Keyword Utama

Tahap pertama yaitu menentukan keyword utama sehingga Anda dapat menggunakan keyword utama secara merata dan tidak berlebihan. Selain itu dalam menentukan keyword utama juga perlu memahami intent pengguna, cobalah untuk melihat dari sudut pandang pengguna atau user terkait informasi apa yang mereka butuhkan.

2. Menggunakan LSI Keyword

Kedua adalah dengan menggunakan LSI (Latent Semantic Indexing) keyword. Pasti setiap kata kunci memiliki kata yang relevan dalam pencarian. Gunakan kata kunci tersebut dengan bijak. Over optimasi bisa membuat artikel kurang nyaman untuk dibaca.

2. Keyword Density 

Cara menghindari keyword stuffing adalah melakukan pendistribusian kata kunci secara merata. Pendistribusian kata kunci bisa mengurangi resiko penalty dari Google. Namun, tetap perhatikan padupadan kata di setiap kalimat. 

Page rank di wordpress bisa Anda gunakan untuk menghitung distribusi kata kunci utama dalam artikel. Jika tandanya hijau maka pengulangan kata kunci masih dalam batas aman, namun jika tandanya silang maka perlu adanya perbaikan.

Rumus menghitung persentase keyword density adalah dengan membagikan jumlah kata kunci yang muncul dengan keseluruhan kata dalam artikel dan hasilnya dikali 100%. Keyword stuffing dapat dihilangkan ketika kita mampu mengetahui presentasi maksimal penggunaan kata kunci. Saat ini sudah tersedia tools penghitung keyword density yang bisa Anda gunakan seperti smallseotools, seoreviewtools, dll.

3. Menggunakan Sinonim 

Sebagian besar setiap kata memiliki sinonim. Tentu, penulisan dan pengolahan kata kunci harus baik, salah satunya adalah penggunaan kata ganti dan sinonim. Kebendaharaan kata yang luas sangat membantu penulisan artikel. Untuk sampai pada titik tersebut, perbanyak membaca dan perluas pengetahuan karena dengan cara tersebut, Anda akan lebih leluasa membuat tulisan yang berkualitas.

Tools untuk Cek Keyword Stuffing

Keyword stuffing adalah praktik yang tidak dianjurkan dalam optimasi mesin pencari (SEO), karena dapat menyebabkan penalti dari mesin pencari dan merugikan peringkat situs web Anda. Berikut adalah beberapa alat yang dapat Anda gunakan untuk memeriksa keyword stuffing:

1. Google Search Console

Alat ini menyediakan laporan tentang kesehatan situs web Anda dalam hasil pencarian Google. Anda dapat melihat apakah ada masalah keyword stuffing yang terdeteksi oleh Google dan menerima peringatan jika terjadi pelanggaran.

2. Google Analytics

Meskipun tidak secara khusus dirancang untuk mendeteksi keyword stuffing, Anda dapat menggunakan Google Analytics untuk melihat tingkat penggunaan kata kunci dalam konten Anda. Jika Anda melihat bahwa persentase kata kunci terlalu tinggi dan tidak alami, itu mungkin mengindikasikan keyword stuffing.

3. SEMrush

Alat SEO ini dapat membantu Anda menganalisis konten situs web Anda dan memberikan peringatan jika terjadi keyword stuffing. Ini juga memberikan saran untuk memperbaiki masalah tersebut.

4. Yoast SEO Plugin (untuk WordPress)

Jika Anda menggunakan platform WordPress, plugin Yoast SEO menyediakan analisis konten yang termasuk pemeriksaan keyword stuffing. Ini membantu Anda mengoptimasi konten Anda dengan menghindari penggunaan berlebihan kata kunci.

5. Siteliner

Alat ini dapat membantu Anda menemukan duplikasi konten dan masalah keyword stuffing di halaman-halaman situs web Anda.

6. Copyscape

Meskipun awalnya dirancang untuk mendeteksi konten duplikat, Copyscape juga dapat membantu Anda melihat apakah konten Anda memiliki masalah keyword stuffing.

7. WebCEO

Ini adalah alat SEO yang mencakup fitur pemeriksaan keyword stuffing, serta analisis konten dan peringatan potensial.

8. Woorank

Alat ini menyediakan audit SEO yang komprehensif termasuk analisis keyword stuffing dan saran perbaikan.

Cara Menggunakan Keyword dengan Benar

Menggunakan keyword dengan benar adalah kunci penting dalam optimasi mesin pencari (SEO) dan pemasaran konten. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ikuti untuk menggunakan keyword dengan benar:

1. Penelitian Kata Kunci

Lakukan penelitian kata kunci untuk menemukan kata-kata yang relevan dengan topik Anda dan memiliki volume pencarian yang baik. Gunakan alat seperti Google Keyword Planner, SEMrush, atau Ahrefs untuk membantu Anda menemukan kata kunci potensial.

2. Pilih Kata Kunci Relevan

Pilih kata kunci yang paling relevan dengan konten atau produk Anda. Pastikan kata kunci tersebut mencerminkan apa yang dicari oleh pengguna dan sesuai dengan tujuan konten Anda.

3. Gunakan Kata Kunci dalam Judul

Letakkan kata kunci utama Anda dalam judul konten Anda. Judul adalah elemen penting yang membantu mesin pencari dan pembaca manusia memahami tentang apa konten Anda.

4. Integrasikan dalam Konten

Sisipkan kata kunci dengan alami ke dalam konten Anda. Hindari penggunaan berlebihan (spamming) karena ini dapat merugikan peringkat Anda dan membahayakan pengalaman pembaca.

5. Meta Deskripsi yang Menarik

Tulis meta deskripsi yang menarik dan mengandung kata kunci. Meskipun meta deskripsi tidak mempengaruhi peringkat secara langsung, tetapi dapat mempengaruhi click-through rate (CTR) dari hasil pencarian.

6. URL yang Ramah SEO

Saat membuat URL, gunakan kata kunci yang relevan. URL yang bersih dan deskriptif dapat membantu mesin pencari dan pengguna memahami isi halaman.

7. Gunakan dalam Heading (Heading Tags)

Gunakan kata kunci dalam heading (H1, H2, H3, dst.) konten Anda. Ini membantu mengatur hierarki informasi dan memudahkan pembaca dan mesin pencari dalam memahami struktur konten.

8. Penggunaan dalam Gambar dan Alt Text

Jika memasukkan gambar, beri nama file dan alt text yang relevan dengan kata kunci. Ini membantu dalam SEO gambar dan juga aksesibilitas.

Ingatlah bahwa praktik SEO selalu berubah sesuai dengan perubahan algoritma mesin pencari. Oleh karena itu, selalu tetap terhubung dengan tren terbaru dan praktik terbaik dalam penggunaan keyword dan optimasi mesin pencari secara umum.

Demikian artikel tentang keyword stuffing, yang dapat menjadi pengetahuan supaya Anda dapat menghindarinya. Selain menghadirkan artikel-artikel terbaru, Sekawan Studio menyediakan layanan SEO untuk membantu Anda membuat artikel ataupun halaman dengan distribusi keyword yang tepat.

Bagikan:

Tampilkan lebih Banyak Rekomendasi Topik.

Dapatkan informasi dan notifikasi update artikel terbaru dari kami, untuk menambah pengetahuan seputar dunia teknologi.

Mulai Proyek!

Tentukan paket pilihan sesuai dengan bisnis Anda.

Informasi Personal