Banyaknya informasi yang tersedia di internet tentu saja tersimpan dalam sebuah sistem. Nah, sistem tersebut disebut dengan database management system. Sedangkan, kumpulan data yang berisi informasi tersebut disebut dengan database. Didalamnya terdapat berbagai informasi dari berbagai bidang yang disimpan untuk berbagai kebutuhan pula. Lalu bagaimana sih konsep database itu sendiri? Simak artikel berikut ini!
Apa Itu Database?
Database adalah sebuah tempat penyimpanan yang besar yang menyimpan berbagai jenis kumpulan data yang tidak hanya berisi data operasional tetapi juga berisi deskripsi data. Database berisi kumpulan data yang saling terhubung secara logis dan deskripsi dari data tersebut, dirancang untuk menemukan informasi yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi. Untuk merancangnya, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah efisiensi. Banyaknya data yang redudansi dapat mengurangi efisiensi sehingga perlu dilakukan normalisasi. Database ini digunakan tidak hanya oleh satu orang maupun satu departemen, namun dapat digunakan oleh seluruh departemen dalam perusahaan.
Sistem yang mengelola penyimpanan data disebut dengan database management system (DBMS). Tujuan utama DBMS adalah menyimpan dan mencari informasi basis data dengan mudah, cepat, dan efisien. Sistem basis data dirancang untuk mengelola banyak informasi. Data-data ini perlu diolah melalui analisis tertentu sehingga berguna dalam pengambilan keputusan. Basis data sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, yaitu data perusahaan, data bank, universitas, dan lain-lain.
Fungsi Database
1. Kecepatan dan Kemudahan (speed)
Menggunakan database dapat membuat sistem yang bertugas untuk mengelompokkan data dan informasi berdasarkan kelompoknya dan terstruktur. Hal ini akan memudahkan saat terdapat permintaan akses pada sebuah data yang dapat dicari dengan cepat berdasarkan kategori yang telah ditentukan.
2. Efisiensi Ruang Penyimpanan (space)
Dengan menggunakan sistem ini dapat menghemat ruang penyimpanan sebab data disimpan berdasarkan klasifikasi dan kategorinya. Database hanya membutuhkan satu server untuk menyimpan berbagai jenis data.
3. Keakuratan (accuracy)
Penggunaan sistem ini dapat membuat data yang akan dicari dapat ditemukan secara akurat sehingga tidak perlu dibutuhkan waktu yang lama saat mencarinya.
4. Ketersediaan (availability)
Data yang akan dicari pastinya akan tersedia dalam kategori yang telah diklasifikasikan sebelumnya. Hal ini akan membuat ketersediaan data dapat dipastikan aman.
5. Kelengkapan (completeness)
Kelengkapan data akan selalu lengkap dan berurutan dengan baik. Hal ini dikarenakan data tersebut disimpan dalam sebuah kategori yang telah ditentukan sehingga data tersebut tidak akan ditempatkan di tempat lainnya.
6. Keamanan (security)
Kumpulan data yang telah tersimpan didalamnya dipastikan akan selalu aman. Anda hanya perlu mengamankan server database anda dengan menggunakan perlindungan berlapis agar tetap aman.
7. Data dapat Dipakai secara Bersama (shareability)
Database menyimpan semua data dalam satu sistem. Maka, siapapun bisa mengaksesnya dengan mudah, asalkan memiliki hak akses. Mulai dari programmer, data administrator, hingga pengunjung pada umumnya.
Komponen Database

1. Hardware
Untuk menjalankan DBMS dan aplikasi, diperlukan hardware. Hardware yang diperlukan tergantung pada kebutuhan organisasi. Beberapa DBMS bekerja hanya pada hardware atau operating system tertentu.
2. Software
Untuk menjalankan DBMS, tidak dapat hanya dengan hardware namun diperlukan software dan aplikasi program untuk beekerja dengan operating system agar DBMS dapat dijalankan. Software dapat berupa C++, C#, Visual Basic, Fortran, dan lain-lain.
3. Data
Salah satu komponen yang paling penting dalam DBMS adalah data. Data adalah apa yang akan dilihat oleh pengguna akhir nantinya. Data akan menjadi jembatan antara komponen manusia dan komponen mesin.
4. Database Management System (DBMS)
DBMS adalah aplikasi pengelolaan penyimpanan data. Dengan DBMS, Anda bisa lebih mudah ketika menginput dan mengupdate data. Saat ini ada beragam pilihan aplikasi database yang bisa Anda gunakan.
5. Database Access Language
Database Access Language adalah bahasa yang digunakan untuk menulis perintah, seperti mengakses, menambah, memperbarui, dan menghapus data.
Baca juga : Mengenal Structured Data: Komponen Penting untuk Mengelola Website. Mengulas Marketing Mix 7P, Strategi Bagi Bisnis Anda. |
Jenis Database
1. Relational Database (RDB)
Penyimpanan data jenis ini saling berkaitan dan data tersimpan dalam bentuk tabel (baris dan kolom). Penyimpanan data jenis ini juga cenderung lebih mudah dipahami dan dimodifikasi. Hampir seluruh data yang ada saat ini menggunakan SQL atau Structured Language. Berikut beberapa diantaranya:
a) MySQL
MySQL salah satu jenis database yang menjadi pilar utama dalam software atau aplikasi untuk LAMP yaitu Linux, Apache, MySQL, PHP/Phyton/Perl. Menariknya, MySQL digunakan untuk situs-situs besar seperti Youtube, Twitter, dan Facebook.
b) MariaDB
Developer yang mengembangkan MySQL pernah memimpin pembuatan management system baru dengan basis MySQL. Project tersebut menghasilkan MariaDB. Fungsinya lebih cenderung ke data analytics real time. MariaDB dibuat khusus untuk menangani big data karena mampu menampung kolom dan baris hingga miliaran jumlahnya.
2. Distributed Database
Penyimpanan ini sangat mungkin untuk diakses oleh banyak pengguna sekaligus. Untuk memenuhi permintaan tersebut, maka digunakanlah DBMS. Data yang diatur oleh DBMS inilah yang disebut distributed database yang merupakan data yang berada di komputer berbeda dengan yang dipakai oleh end user.
a) Microsoft Access
Salah satu software yang cocok dipakai untuk mengelola distributed database adalah Microsoft Access atau MS Access. Sifat aplikasi ini sangat fleksibel karena data yang dihasilkan adalah accdb atau mdb. Keduanya tidak memerlukan server aktif supaya bisa diakses.
3. Operational Database (ODB)
Operational DB sangat sering dipakai dalam pembangunan sebuah aplikasi. Penyimpanan yang satu ini memungkinkan penggunanya untuk melakukan operasi CRUD pada data. Adapun operasi CRUD yaitu proses pembuatan (create), membaca (read), update (edit atau perbarui), dan hapus data (delete). Proses tersebut dapat dilakukan real time sehingga memiliki sifat yang dinamis. Oleh karena itu, operational ini kerap disebut sebagai On Line Transaction Processing atau OLTP. Contoh data yang disimpan antara lain data karyawan, informasi konsumen, dll.
a) XML Database
XML sendiri adalah kependekan dari Extensible Markup Languange. Fungsi dasarnya adalah untuk menyimpan data dalam bentuk dokumen sederhana yang dapat dengan mudah dibaca oleh mesin dan tetap mudah dipahami oleh manusia. Selanjutnya, XML dimanfaatkan untuk menyimpan dan mengirimkan data dari satu server ke server lain. XML dipilih karena kesederhanaannya sehingga mudah dibaca oleh berbagai jenis server. XML termasuk dalam kategori NoSQL yang sering dipakai untuk website.
b) JSON
JavaScript Object Notation atau JSON memiliki fungsi yang relatif sama dengan XML, yaitu untuk menyimpan dan mengirimkan data. Namun JSON merupakan teknologi yang lebih baru dan lebih mudah dipakai ketimbang XML. File JSON juga lebih ringan. Meski memiliki nama JavaScript, faktanya JSON juga bisa kamu pakai untuk berbagai bahasa lain seperti C++, Perl, Ruby, Phyton, dan PHP. Hingga saat ini, JSON lebih banyak dipakai untuk membangun website walaupun mendukung bahasa seperti C++.
4. Database Warehouse (DW)
Data warehouse merupakan ruang penyimpanan khusus yang dipakai untuk menyimpan operational. Data yang dibuat disimpan dalam warehouse ini. Begitu pula dengan data yang disunting atau diedit, dibaca, dan dihapus pun diambil dari warehouse. Fungsinya sama persis seperti gudang penyimpanan barang. Oleh sebab itu, penyimpanan yang satu ini diberi nama warehouse. Selain sebagai penyimpanan, DW juga berfungsi untuk pembuatan analytics report.
a) Microsoft SQL Server
Salah satu contoh database warehouse yang populer adalah Microsoft SQL Server. Pada umumnya dipakai untuk menyimpan data dari sebuah aplikasi atau software lain. Microsoft SQL Server dapat diakses melalui jaringan lokal maupun internet. Database warehouse yang satu ini memang didesain untuk segala kebutuhan, kamu bisa menggunakannya untuk aplikasi skala kecil maupun aplikasi berskala besar yang diakses banyak pengguna melalui jaringan internet.
5. End User Database
End user atau pengguna di tingkat paling akhir merupakan orang yang menggunakan suatu produk baik software maupun hardware yang diproduksi oleh pihak lain. Dalam ranahnya, end user juga dapat diartikan sebagai orang yang memerlukan akses untuk menjalankan pekerjaannya.
a) SQLite
SQLite umumnya sudah built-in atau terinstall secara default di alam sebuah aplikasi. Pengguna tidak melakukan instalasi SQLite secara terpisah karena servernya pun ada di dalam aplikasi. Sudah ada banyak bahasa pemrograman yang mendukung SQLite antara lain: C, C++, C#, Delphi, Java dan Phyton. Database yang dibuat menggunakan SQLite akan tersimpan di hard disk komputer dalam bentuk file. File ini multiplatform dan dapat dipindah-pindahkan.
Kesimpulan
Database memiliki peran yang penting dalam pengolahan data agar lebih terstruktur sehingga mudah untuk dicari. Banyaknya informasi yang terus bertambah membuat informasi tersebut sulit untuk dicari. Sistem yang akan mengklasifikasikan kumpulan data tersebut yakni (DBMS). Terdapat banyak jenis penyimpanan data yang dapat digunakan dalam mengatur data seperti yang telah disebutkan di atas.
Sekawan Studio membuka jasa pembuatan website. Jika Anda tertarik, silakan hubungi kontak kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut