Database: Pengertian, Fungsi, Komponen, dan Jenis-Jenisnya

Database adalah kumpulan dari berbagai data dan informasi yang berasal dari berbagai bidang. Mereka disimpan dalam sebuah sistem yang disebut dengan Database Management System.
database
Daftar Isi

Pernahkah Anda penasaran, dari mana asal informasi-informasi yang ada di internet? Jawabannya, adalah dari database.

Database memungkinkan para pengguna internet sekaligus pemilik situs web untuk mendapatkan dan mengelola data atau informasi dengan mudah.

Sudah tahukah Anda, apa itu database? Singkatnya, database adalah kumpulan data yang berada dalam satu tempat.

Selengkapnya, mari simak penjelasan mengenai pengertian, fungsi, komponen, dan jenis-jenis database di artikel ini!

Apa itu Database?

Ilustrasi Database
Sumber: Freepik

Database adalah sebuah tempat penyimpanan besar yang memuat berbagai jenis data atau informasi. Data yang dimaksud di sini tidak hanya data operasional tetapi juga deskripsi data.

Semua data tersebut saling terhubung secara logis, sehingga bisa memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.

Database atau pangkalan data ini tidak hanya bisa digunakan oleh satu orang atau satu departemen saja, tapi juga seluruh departemen dalam perusahaan.

Adapun sistem yang mengelola pangkalan data disebut dengan Database Management System (DBMS).

Tujuan utama DBMS adalah menyimpan dan mencari informasi basis data dengan mudah, cepat, dan efisien.

Fungsi Database

Jika dilihat dari pengertiannya, fungsi database adalah untuk menyimpan dan mengelola berbagai jenis data.

Namun di samping itu, ada banyak fungsi lainnya yang perlu Anda ketahui. Adapun fungsi database adalah sebagai berikut:

1. Memberikan Kecepatan dan Kemudahan (Speed

Menggunakan pangkalan data memudahkan sistem dalam mengelompokkan data dan informasi secara terstruktur. Hal ini berdampak pada mudahnya permintaan akses pada data dengan kategori tertentu. 

2. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space

Penggunaan pangkalan data dapat menghemat ruang penyimpanan. Sebab, semua data yang ada di dalamnya disimpan berdasarkan klasifikasi dan kategorinya.

Untuk bertindak sebagai penyimpanan yang efisien, pangkalan data hanya membutuhkan satu server

3. Menyediakan Keakuratan (Accuracy)

Pangkalan data membuat aktivitas pencarian data atau informasi bisa dilakukan secara akurat, cepat, dan tepat.

Dengan begitu, para pengguna tidak membutuhkan waktu lama untuk menemukan informasi yang dicari.

4. Ketersediaan (Availability

Data yang akan dicari pastinya tersedia dalam kategori yang telah diklasifikasikan sebelumnya. Hal ini akan membuat ketersediaan data dapat dipastikan aman.

5. Kelengkapan (Completeness

Pangkalan data berisikan berbagai jenis data yang dibutuhkan oleh para pengguna. Jad, kelengkapan datanya bisa dipastikan aman.

6. Memberikan Keamanan (Security

Jika menggunakan sistem pangkalan data, Anda tak perlu khawatir akan keamanannya. Untuk mengamankan server pangkalan data, Anda hanya perlu memasang perlindungan berlapis.

7. Data dapat Dipakai secara Bersama (Shareability)

Pangkalan data menyimpan semua data dalam satu sistem. Hal ini berarti, siapa pun bisa mengaksesnya dengan mudah, asalkan memiliki hak akses, mulai dari programmer, data administrator, hingga pengunjung umum bisa mengakses datanya.

Komponen Database

Data
Data ©Unsplash

Sistem pangkalan data tersusun dari beberapa jenis komponen. Adapun beberapa di antaranya, yaitu:

1.  Hardware

Untuk menjalankan DBMS dan aplikasi, diperlukan hardware. Hardware yang diperlukan tergantung pada kebutuhan organisasi. Beberapa DBMS bekerja hanya pada hardware atau operating system tertentu.

2. Software

Untuk menjalankan DBMS, tidak bisa hanya dengan hardware saja. DBMS juga membutuhkan software dan aplikasi program untuk bekerja dengan operating system.

Software yang dimaksud di sini dapat berupa C++, C#, Visual Basic, Fortran, dan lain-lain.

3.  Data

Salah satu komponen yang paling penting dalam DBMS adalah data. Data adalah apa yang akan dilihat oleh pengguna akhir nantinya. Data akan menjadi jembatan antara komponen manusia dan komponen mesin.

4. Database Management System (DBMS)

DBMS adalah aplikasi pengelolaan penyimpanan data. Dengan DBMS, Anda bisa lebih mudah ketika  meng-input dan meng-update data.

5. Database Access Language

Database Access Language adalah bahasa yang digunakan untuk menulis perintah, seperti mengakses, menambah, memperbarui, dan menghapus data.

Jenis Database

Dalam praktiknya, terdapat 5 jenis database yang banyak digunakan, antara lain yaitu:

1. Relational Database (RDB)

Penyimpanan data jenis ini saling berkaitan dan tersimpan dalam bentuk tabel (baris dan kolom). Penyimpanan data jenis ini juga cenderung lebih mudah dipahami dan dimodifikasi.

Hampir seluruh data yang ada saat ini menggunakan jenis pangkalan data relational. Berikut beberapa contoh pangkalan data relational:

  • MySQL. MySQL salah satu jenis database yang menjadi pilar utama dalam software atau aplikasi untuk LAMP yaitu Linux, Apache, MySQL, PHP/Phyton/Perl. Menariknya, MySQL digunakan untuk situs-situs besar seperti Youtube, X, dan Facebook
  • MariaDB. Developer yang mengembangkan MySQL pernah memimpin pembuatan management system baru dengan basis MySQL. Project tersebut menghasilkan MariaDB. Fungsi MariaDB lebih cenderung ke data analytics real time. MariaDB dibuat khusus untuk menangani big data karena mampu menampung kolom dan baris hingga miliaran jumlahnya

2. Distributed Database

Pangkalan data sangat mungkin untuk diakses oleh banyak pengguna sekaligus. Untuk memenuhi permintaan akses data tersebut, digunakanlah DBMS.

Data yang diatur oleh DBMS inilah yang disebut distributed database, yaitu data yang berada di komputer berbeda dengan yang dipakai oleh end user.

Salah satu software yang cocok dipakai untuk mengelola distributed database adalah Microsoft Access atau MS Access.

Sifat aplikasi ini sangat fleksibel karena data yang dihasilkan adalah accdb atau mdb. Keduanya tidak memerlukan server aktif supaya bisa diakses.

3. Operational Database (ODB)

Operational DB sangat sering dipakai dalam pembangunan sebuah aplikasi. Penyimpanan yang satu ini memungkinkan penggunanya untuk melakukan operasi CRUD pada data.

Adapun operasi CRUD, yaitu proses pembuatan (create), membaca (read), update (edit atau perbarui), dan hapus data (delete).

Proses tersebut dapat dilakukan secara real time, sehingga memiliki sifat yang dinamis. Oleh karena itu, operational ini kerap disebut sebagai On Line Transaction Processing atau OLTP.

Contoh pangkalan data operasional adalah sebagai berikut:

  • XML Database. XML sendiri adalah kependekan dari Extensible Markup Languange. Fungsi dasarnya adalah untuk menyimpan data dalam bentuk dokumen sederhana yang dapat dibaca oleh mesin dan dipahami oleh manusia. XML dimanfaatkan untuk menyimpan dan mengirimkan data dari satu server ke server lain
  • JSON. JavaScript Object Notation atau JSON memiliki fungsi yang relatif sama dengan XML, yaitu menyimpan dan mengirimkan data. Meski memiliki nama JavaScript, JSON juga bisa dipakai untuk berbagai bahasa lain, seperti C++, Perl, Ruby, Phyton, dan PHP

4. Database Warehouse (DW)

Data warehouse merupakan ruang penyimpanan khusus yang dipakai untuk menyimpan data operational. Fungsi jenis pangkalan data ini sama persis seperti gudang penyimpanan barang.

Oleh sebab itu, penyimpanan yang satu ini diberi nama warehouse. Selain sebagai penyimpanan, DW juga berfungsi untuk pembuatan analytics report. Adapun contoh DW Microsoft SQL Server.

Microsoft SQL Server pada umumnya dipakai untuk menyimpan data dari sebuah aplikasi atau software lain.

Microsoft SQL Server dapat diakses melalui jaringan lokal maupun internet dan bisa digunakan untuk aplikasi skala kecil ataupun besar

5. End User Database

End user atau pengguna di tingkat paling akhir merupakan orang yang menggunakan suatu produk baik software maupun hardware.

End user juga dapat diartikan sebagai orang yang memerlukan akses untuk menjalankan pekerjaannya. Contoh pangkalan data end user yaitu SQLite.

SQLite umumnya sudah terinstal secara default dalam sebuah aplikasi. Pengguna tidak melakukan instalasi SQLite secara terpisah karena server-nya pun ada di dalam aplikasi.

Sudah ada banyak bahasa pemrograman yang mendukung SQLite, antara lain: C, C++, C#, Delphi, Java dan Phyton.

Database yang dibuat menggunakan SQLite akan tersimpan di hard disk komputer dalam bentuk file. File ini multi-platform dan dapat dipindah-pindahkan.

Itulah dia penjelasan lengkap mengenai database. Kesimpulannya, database adalah penyimpanan berbagai jenis data dalam jumlah besar.

Pangkalan data ini memiliki peran yang penting dalam proses pengelolaan data, terutama data dalam situs web.

Dengan adanya pangkalan data, situs web akan lebih mudah dalam menyajikan data yang dibutuhkan oleh pengguna.

Nah, menyinggung soal situs web, apakah Anda sudah memiliki website untuk bisnis? Jika belum, Anda bisa menggunakan jasa pembuatan website profesional dari Sekawan Studio.

Jasa ini menawarkan berbagai layanan menarik, mulai dari desain yang eksklusif, responsif, hingga SEO friendly. Jika Anda tertarik, silakan mengunjungi laman kontak dan hubungi kami sekarang juga!

Bagikan:

Tampilkan lebih Banyak Rekomendasi Topik.

Dapatkan informasi dan notifikasi update artikel terbaru dari kami, untuk menambah pengetahuan seputar dunia teknologi.

Mulai Proyek!

Tentukan paket pilihan sesuai dengan bisnis Anda.

Informasi Personal

Cluster Coding Factory, KEK Singhasari, Jl. Raya Klampok, RT.04/RW.04, Pasrepan, Klampok, Kec. Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65153

Daftarkan diri gratis dan dapatkan keuntungan dari program kami.

Mari wujudkan idemu.

Cluster Coding Factory, KEK Singhasari, Jl. Raya Klampok, RT.04/RW.04, Pasrepan, Klampok, Kec. Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65153

Raih keuntungan bersama kami!

Daftarkan diri gratis dan dapatkan keuntungan dari program kami.