Core Web Vitals: Pengertian, Indikator & Cara Memeriksanya

Core web vitals (CWV) adalah kumpulan beberapa metrik yang menjadi penilaian pada Google Page Experience dengan indikator utama berupa LCP, FID, dan CLS. Anda dapat mengoptimalkan CWV dengan berbagai tips di bawah ini.
core web vitals
Daftar Isi

Banyak faktor yang dapat memengaruhi sebuah website untuk mencapai halaman pertama pada mesin pencarian (search engine), seperti Google atau dikenal dengan SERP (Search Engine Result Page), merupakan daftar halaman situs yang masuk 10 halaman utama di Google.

Salah satu metrik untuk dapat mengoptimalkan website Anda adalah dengan melakukan optimasi pada sistem core web vitals. Mungkin bagi beberapa orang masih terdengar asing, tetapi istilah ini sangat erat kaitannya dengan pekerjaan sebagai digital marketer.

Salah satu tugas utama dari seorang praktisi di bidang digital marketing adalah mampu memahami dan mempraktikkan teknik SEO (Search Engine Optimization). 

Pada artikel kali ini, kami akan memberikan beberapa pemahaman dasar untuk dapat mengoptimalkan website Anda dari sisi teknikal dan untuk membantu meningkatkan kecepatan situs Anda. 

Apa itu Core Web Vitals?

Core web vitals (CWV) adalah kumpulan beberapa metrik yang menjadi penilaian pada Google Page Experience.

Pada tahun 2021, Google telah melakukan update pada sistem algoritmanya dengan menitikberatkan pada proses optimasi core web vitals.

Terdapat tiga aspek penting yang menjadi parameter utama Google dalam mengukur tingkat keefektifan halaman situs Anda.

Pertama, diukur dari kecepatan proses loading halaman. Kedua, seberapa baik atau tidaknya respons tiap elemen pada halaman situs anda. Ketiga adalah menganalisa tingkat stabilitas setiap layout pada halaman web Anda.

Optimasi core web vitals menjadi prioritas utama saat ini dan berdampak besar pada SEO. Google juga mengatakan bahwa pengoptimalan CWV dengan baik akan dapat menurunkan 24% kemungkinan pengunjung situs meninggalkan pages Anda.

Fungsi Core Web Vitals

Pentingnya core web vitals juga tentunya untuk membantu meningkatkan kualitas konten pada situs website Anda. Berikut ini adalah fungsi core web bagi website Anda:

1. Meningkatkan dan Mengoptimalkan SEO

Cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan dan mengoptimalkan SEO adalah dengan melihat skor LCP, FID, dan CLS. Indikator yang dimiliki core web akan membantu untuk meningkatkan ranking sebuah website.

2. Memastikan Kestabilan Website

Dengan adanya indikator dari core web membuat Anda dapat memantau website. Hal ini akan berhubungan dengan kestabilan website jangka panjang.

3. Meningkatkan Jumlah Pengunjung

SEO pada website yang optimal akan menyebabkan website menempati ranking pertama pada SERP. Hal tersebut juga akan berpengaruh pada jumlah pengunjung website yang meningkat.

Pengaruh Core Web Vitals terhadap SEO

Dapat dipahami bahwa core web menjadi salah satu faktor naiknya ranking website pada SERP sehingga skor core web sangat berpengaruh terhadap SEO. Namun, faktor lainnya juga harus diperhatikan agar posisi website menjadi naik.

Misalnya, ketika akan memproduksi konten, kompetitor memiliki peringkat di atas Anda dan beberapa indikator SEO yang dimiliki sangat kuat.

Hal yang dapat dilakukan adalah dengan melihat skor LCP, FID, dan CLS.Indikator core web berguna ketika penilaian yang dilakukan oleh Google untuk menemukan website yang sempurna dari segi SEO.

Oleh karena itu, core web merupakan indikator SEO yang penting. Namun, kualitas konten Anda juga harus diperhatikan.

Baca juga: PWA: Pengertian, Fungsi, dan Manfaat untuk SEO

3 Indikator Utama dari Core Web Vitals

Pada dasarnya, penilaian dari Google dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu good (baik), need improvement (butuh perbaikan), dan fail (buruk atau gagal).

core web vitals
3 Indikator Core Web Vitals

1. LCP (Largest Contentful Paint)

Largest contentful paint adalah waktu interval antara mulainya proses loading halaman dengan elemen gambar atau teks terbesar yang dapat di-render secara menyeluruh.

Sederhananya, LCP merupakan waktu tunggu di mana user melakukan interaksi dengan menekan sebuah link atau button hingga ditampilkan secara utuh pada window (antarmuka) Anda.

Fungsi utama dari LCP ini adalah untuk mengukur kecepatan situs yang bertujuan untuk mengukur tingkat pengalaman pengguna ketika menunggu proses loading. Salah dua tools yang dapat Anda gunakan adalah Pagespeed Insight atau Lighthouse.

2. FID (First Input Delay)

First input delay adalah salah satu metrik dari core web vital yang bertugas untuk menilai seberapa cepat waktu konten dapat dimuat dengan sempurna. CWV juga memberikan penilaian berkaitan dengan proses kecepatan pengguna dapat berinteraksi dengan berbagai elemen yang ada.

Terdapat berbagai macam interaksi yang dinilai dan menjadi bahan pertimbangan oleh FID, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Pemilihan menu
  • Konfigurasi penempatan link pada navigasi halaman website
  • Menambahkan email
  • Membuka fitur accordion text pada tampilan mobile

3. CLS (Cumulative Layout Shift)

Cumulative layout shift merupakan metrik dalam core web vital yang berfungsi untuk menilai tingkat stabilitas dari situs. Jadi, apabila elemen pada halaman Anda bergerak atau berpindah tempat saat proses load berlangsung, maka dapat meningkatkan nilai dari CLS tersebut.

Semakin tinggi nilai CLS, maka semakin buruk penilaian dari Google page experience. Situs yang baik adalah situs yang mempunyai tingkat kestabilan pada tampilan visual pada saat proses load berjalan.

2 Cara Memeriksa Core Web Vitals

Terdapat dua cara untuk mengecek nilai core web vitals pada situs Anda, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Google Search Console (GSC)

seorang seo specialist sedang mengecek core webs vitals mengguna google search console
Ilustrasi Google Search Console (Firmbee/Unsplash)

GSC merupakan tools yang disediakan oleh Google untuk membantu proses maintenance dan melakukan manajemen trafik situs.

Pada algorithm update Google terbaru, telah ditambahkan fitur terkait page experience untuk memberikan penilaian dan analisis data terkait pengalaman pengguna (UX).

Selain itu, GSC juga memudahkan para pengembang web untuk dapat memeriksa core web vital secara kontinu berdasarkan data yang bersumber dari Google Chrome ux report

Untuk fitur page experience sendiri, terdapat beberapa parameter utama yang menjadi bahan penilaian, yaitu core web vital, mobile usability, security issues, HTTPS, dan ad experience.

2. Pagespeed Insight

Tool kedua yang dapat Anda manfaatkan adalah Pagespeed Insight. Tool ini berfungsi untuk mengaudit kesehatan website anda. Salah satu penilaian utama yang dijadikan sebagai parameter adalah core web vital.

Pada Pagespeed Insight, juga disajikan beberapa data terkait elemen atau fitur apa saja yang perlu di-improve dan dilakukan perbaikan untuk mengoptimalkan kecepatan situs dan user experience.

Terdapat enam parameter utama yang menjadi penilaian mendasar dalam pemeriksaan kesehatan, di antaranya adalah sebagai berikut.

  • First Contentful Paint
  • Speed Index
  • Largest Contentful Paint
  • Time to Interactive
  • Total Blocking Time
  • Cumulative Layout Shift 

Cara Mengoptimalkan Core Web Vitals

Terdapat beberapa langkah untuk dapat mengoptimalkan core web vitals secara maksimal.

1. Optimasi LCP

Website Anda dapat dikatakan mempunyai penilaian yang baik dalam hal LCP apabila kecepatan loading situs anda dibawah 2,5 detik. Jika situs masih belum optimal, Anda dapat menjalankan beberapa prosedur perbaikan sebagai berikut.

  • Optimalisasi file yang berukuran besar dengan mengompres ukuran file gambar atau dapat memanfaatkan plugin dari Lazy Load jika web Anda menggunakan WordPress.
  • Memperbaiki render blocking pada CSS dan Javascript.
  • Menggunakan CDN (Content Delivery Network) atau memakai plugin Auto Optimize untuk mempercepat pagespeed website Anda.
  • Menggunakan Javascript seefisien mungkin untuk mempermudah proses rendering dari sisi browser.

2. Optimasi FID

Untuk skor FID, dapat dikatakan baik apabila proses interaksi pada website anda terjadi kurang dari 100 ms (millisecond).

Cara untuk mengoptimalkannya adalah dengan meminimalkan penulisan kode JavaScript agar proses load situs anda menjadi lebih cepat.

3. Optimasi CLS

Skor dari CLS dapat dikatakan baik apabila anda kurang dari 0,1. Untuk dapat mengoptimalkan skor pada CLS, maka anda dapat memastikan ukuran dan layout pada gambar menggunakan JavaScript.

Baca Juga:
Ingin Optimasi Gambar Website dengan SEO? Simak 5 Caranya!

Kesimpulan

Core web vitals merupakan salah satu metrik yang menjadi acuan utama Google dalam menilai seberapa optimalkah website anda. Tiga indikator utama yang digunakan adalah LCP, FID, dan CLS.

Pastikan untuk selalu melakukan audit secara konsisten melalui Google Search Console atau tools yang lain untuk memastikan bahwa situs anda tetap berkualitas dari sisi SEO dan mobile friendly.

Sekawan Studio menawarkan jasa maintenance website untuk membantu situs anda masuk pada halaman pertama Google. 

Bagikan:

Tampilkan lebih Banyak Rekomendasi Topik.

Dapatkan informasi dan notifikasi update artikel terbaru dari kami, untuk menambah pengetahuan seputar dunia teknologi.

Mulai Proyek!

Tentukan paket pilihan sesuai dengan bisnis Anda.

Informasi Personal