Dalam dunia profesional, mungkin anda kerap mendengar posisi Back End Developer. Posisi tersebut merupakan salah satu bagian dari tim developer sebuah perusahaan. Developer sendiri terbagi menjadi tiga yaitu front end developer, back end developer, dan full-stack developer.
Mungkin anda tertarik untuk bekerja di posisi ini. Akan tetapi, apakah anda mengetahui apa itu back end developer? Apa saja tugas-tugasnya? Skill apa yang dibutuhkan di posisi ini? Apa saja tools yang biasa digunakan? Lalu, berapakah kisaran gaji di posisi ini? Anda tidak perlu khawatir apabila masih belum mengetahuinya karena pada artikel ini kami akan membahas tuntas terkait back end developer.
Pengertian Back End Developer

Sesuai dengan namanya, back end developer (BED) adalah orang yang bertugas dalam pengembangan situs dari belakang. Maksud dari belakang karena orang yang bekerja pada posisi ini tidak berhubungan langsung dengan user. Akan tetapi, lebih berkecimpung dengan hal yang mendukung terkait kelancaran penggunaan produk, seperti server suatu situs.
Seorang back end developer bertugas untuk memastikan apakah sebuah situs dapat beroperasi atau digunakan dengan benar atau tidak. Dalam hal ini seorang BED berfokus pada database, Application Programming Interface (API), dan server.
Dalam sebuah tim, seorang BED bekerja sama dengan tim front end developer, product manager, dan lainnya. BED seharusnya familiar dengan beberapa tools yang biasa digunakan dalam menunjang pekerjaan di posisi ini. Selain itu, terdapat beberapa bahasa pemrograman yang seharusnya anda kuasai sebelum bekerja di posisi BED, seperti Phyton, Java, dan lain sebagainya.
Tugas Back End Developer
Setelah mengetahui apa itu back end developer, sebelum bekerja di bidang ini tentunya anda perlu mengetahui apa saja tugas seorang BED. Simak berikut ini ya!
1. Merancang Database
Tugas yang pertama dari seorang BED adalah merancang database. Hal ini cukup penting karena BED harus memastikan agar database tidak memberatkan server. Server mungkin saja akan menjadi lambat karena database.
Database adalah tempat penyimpanan seluruh data yang terkait dengan situs atau perangkat lunak (software). Oleh karena itu, database perlu dirancang sedemikian rupa agar ia menjadi lebih efisien dalam penggunaannya.
Di sisi lain, BED juga perlu memastikan keamanan dari database ini karena data yang tersimpan menyangkut beberapa hal yang cukup penting dan privasi. Data-data tersebut dapat berupa data situs, data pengguna, dan yang lainnya.
2. Mengembangkan Data
Selain bekerja dari awal pengembangan perangkat lunak, seorang BED juga menangani perangkat lunak yang sudah beroperasi dengan data yang cukup banyak di dalamnya. Berkaitan dengan hal ini, BED bertugas meningkatkan struktur data dalam upaya untuk menjaga agar database perangkat lunak tersebut tetap efisien. Oleh karena itu, server akan tetap berjala dengan baik dan performa perangkat lunak tersebut akan meningkat.
3. Merancang Alur Situs
Dalam hal ini, seorang BED juga harus memastikan bahwa situs yang ia kembangkan dapat user gunakan dengan baik sehingga akan memberikan pengalaman yang positif untuk pengguna dari sisi user experience (UX).
Untuk mewujudkan hal tersebut, BED perlu membuat sebuah alur penggunaan situs untuk user yang mudah dan efisien. Alur tersebut tidak bisa dibuat dengan main-main sehingga BED harus memiliki kemampuan bahasa pemrograman dan coding yang memumpuni.
4. Memelihara Situs
Tanggung jawab utama back end developer adalah menggunakan berbagai tools, framework, dan bahasa pemrogrman untuk menentukan cara terbaik dalam upaya mengembangkan prototype yang intuitif dan user friendly. Berkaitan dengan hal tersebut, seorang BED membutuhkan pemahaman tentang fungsionalitas dan kompatibilitas lintas platform.
5. Melakukan Testing
Yang terakhir, tugas seorang BED adalah melakukan testing. Setelah membuat alur situs dan pemeliharaan situs, BED harus melakukan uji coba atau testing. Uji coba ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah kode yang BED tulis dapat berjalan dengan baik atau tidak. Dalam hal ini, uji coba dapat dilakukan ketika penulisan kode atau setelahnya.
Skill yang Dibutuhkan
Pada bagian ini, kami akan menjelaskan terkait skill yang dibutuhkan untuk bekerja di bidang ini. Berikut beberapa skill yang harus anda kuasai sebelum terjun di posisi ini, antara lain:
1. Bahasa Pemrograman
Skill yang pertama anda harus kuasai yaitu bahasa pemrograman. Adapun bahasa pemrograman tersebut, seperti PHP, Go Lang, Phyton, Ruby, dan lain sebagainya. Anda tidak wajib mempelajari semua bahasa pemrograman tersebut, anda dapat mempelajarinya sesuai dengan kebutuhan anda di perusahaan. Akan tetapi, menguasai semua bahasa pemrograman tersebut dapat menjadi kelebihan anda saat bekerja.
2. API (Application Programming Interface)
Yang selanjutnya, seorang BED harus mengetahui dan mahir dalam menggunakan API. hal tersebut karena API ini berguna agar perangkat lunak saling berkomunikasi. XML dan JSON adalah format yang biasa seorang BED gunakan dalam menampilkan API.
3. Komunikasi
Seperti yang telah kami kemukakan sebelumnya bahwa BED akan bekerja sama dengan berbagai tim, seperti front end developer, product manager, dan lainnya. Oleh karena itu, kemampuan dalam berkomunikasi sangat perlu dalam upaya menjalin kerja sama dengan tim lain.
4. Server
Selanjutnya, anda harus mengetahui dan menguasai terkait server. Hal tersebut demikian karena BED dalam melakukan pekerjaanya akan selalu berhubungan dengan server sehingga akan lebih mudah dalam penguasaan dalam server akan mempermudah dalam mengembangkan situs atau perangkat lunak.
Baca Juga: 6 Perbedaan Coding dan Programming Beserta Penjelasannya Penerapan Teknik Off Page SEO dalam Optimasi Artikel Website Waspadai Cybercrime, Kejahatan Digital yang Bisa Menimpa Anda! |
Tools yang Digunakan
Pada bagian ini, anda akan mengetahui tools apa saja yang biasanya BED gunakan selama bekerja. Menurut coursera.org, berikut ini tools yang digunakan oleh BED, antara lain:
1. Bahasa Pemrograman
- Phyton
- PHP
- C#
- Java
- Ruby
- JavaScript
2. Database
- Oracle
- MySQL
- MongoDB
3. Framework
- Meteor
- Django
- Laravel
- Node.js
- Ruby on Rails
- Spring
4. Server
- Lighttpd
- Apache
- Microsoft IIS
- NGINX
Gaji Back End Developer
Mungkin anda penasaran terkait gaji dari seorang BED. Dikutip dari laman glassdoor.com, rata-rata gaji Back End Developer di New York, Amerika Serikat adalah sekitar $87,000 hingga $187,000 atau setara dengan Rp 1,2-2,7 M per tahunnya.
Untuk di Singapura, gaji BED ini berkisar antara $5,000 hingga $9,000 atau setara dengan Rp 54-97 juta per bulan. Di Indonesia sendiri, gaji di bidang ini berkisar antara Rp 19-29 juta per bulan untuk DKI Jakarta. Besaran gaji bermacam-macam bergantung pada lokasi dan perusahaan tempat anda bekerja.
Gaji di bidang BED memang sangat menggiurkan yang memungkinkan anda semakin tertarik untuk berkarier di bidang ini. Hal tersebut tentu wajar mengingat tanggung jawab yang besar dan skill yang harus anda kuasai.
Kesimpulan
Back End Developer adalah orang yang bertugas mengembangkan dan memelihara situs yang berhubungan dengan server. Terdaapt berbagai tugas, skill yang dibutuhkan, tools yang digunakan, dan gaji BED. Demikianlah artikel terkait web crawling. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Sekawan Studio menyediakan jasa maintenance website untuk membantu dalam meningkatkan keamanan, perbaikan bug, dan optimasi traffic situs pada mesin pencarian Google.