Dalam upaya menampilkan artikel atau situs di halaman pertama mesin pencari, anda tidak hanya perlu memerhatikan kaidah SEO (Search Engine Optimization), tetapi juga perlu memerhatikan terkait web crawler. Pasalnya, web crawler ini juga memiliki peran dalam pemeringkatan dan pengindeksan suatu artikel.
Mungkin anda bertanya-tanya apa itu web crawling? Bagaimana cara kerjanya? Apa saja fungsi dan contoh web crawler? Lalu, apa perbedaan antara web crawling dan web scrapping? Anda tidak perlu khawatir apabila masih belum mengetahuinya karena kami akan membahas tuntas jawaban dari pertanyaan tersebut pada artikel ini.
Apa Itu Web Crawling

Web crawling terdiri dari dua kata yaitu web dan crawling. Web merupakan singkatan dari website, sedangkan crawling berarti merayap. Jadi, web crawling adalah proses penelusuran website atau situs dengan tools yang bernama crawler.
Crawling disini bertujuan untuk mengidentifikasi suatu laman atau situs agar mesin pencari dapat mengelompokkannya ke kategori tertentu dengan mudah. Dengan hal tersebut, hasil yang muncul di SERP akan cenderung sesuai dengan harapan user sehingga akan menciptakan pengalaman user experience yang baik.
Apabila anda masih bingung dengan istilah crawling, bayangkan saja anda masuk ke dalam sebuah minimarket atau swalayan. Tentunya, barang-barang di dalam swalayan tersebut telah dikelompokkan sebelumnya sesuai dengan tipe atau jenisnya sehingga anda dapat dengan mudah menemukan barang yang anda cari.
Sebelum mengelompokkan suatu barang, pastinya pekerja di toko tersebut telah mengetahui jenis atau tipe barang tersebut. Misalnya makanan ringan yang berupa kripik, maka makanan tersebut akan diletakkan di rak snack bukan minuman atau lainnya.
Nah, hal tersebut juga berlaku sama dengan web crawling. Akan tetapi, proses crawling pada sebuah situs menggunakan robot atau tools, bukan secara manual. Tools tersebut biasa disebut dengan crawler atau perayap.
Cara Kerja Web Crawler
Pada bagian sebelumnya, anda telah mengetahui apa itu web crawling. Pada bagian ini, kami akan menjelaskan kepada anda terkait cara kerja web crawler. Crawler mesin pencari tidak akan mengetahui jumlah situs yang ada di dalamnya secara pasti sehingga biasanya ia nanti akan melacak dan menelusuri situs baru melalui sitemap dari situs yang sebelumnya telah ia kunjungi.
Dengan demikian, crawler dapat mengidentifikasi dan menelusuri situs baru dengan lebih mudah, cepat, dan efisien. Sesuai dengan namanya, crawler akan melakukan crawling terhadap situs baru. Setelah itu, ia akan melakukan pengumpulan informasi terkait situs tersebut. Kemudian, ia akan mengindeks situs terkait ke dalam database mesin pencari sesuai dengan kategorinya.
Setelah melakukan pengindeksan, situs baru tersebut akan muncul di SERP. Namun, crawler mungkin saja tidak menemukan situ baru anda dalam waktu yang singkat. Saat hal tersebut terjadi, anda tidak perlu khawatir karena anda dapat meminta crawler untuk melakukan crawling kepada situs anda dengan cara memasukkan URL (Uniform Resource Locator) situs anda pada Google Search Console.
Perlu anda ingat bahwasanya crawler hanya akan melakukan penelusuran kepada situs yang bersifat publik, bukan private. Crawler tidak akan pernah melakukan kunjungan pada situs yang tidak dapat ia akses. Hal tersebut terjadi karena crawler melakukan crawling sesuai dengan perintah robots.txt. Robots.txt adalah file milik situs tertentu yang memuat informasi terkait laman yang boleh diakses dan yang tidak boleh.
Fungsi Web Crawler
Setelah mengetahui apa itu web crawling dan cara kerja dari web crawler, saatnya anda mengetahui fungsi dari web crawler. Adapun fungsi dari web crawler, antara lain:
1. Perbandingan Harga
Fungsi yang pertama dari web crawler adalah mampu membandingkan harga dari suatu produk tertentu. Hal tersebut karena crawler akan mengumpulkan dan mengindeks data sehingga anda akan mendapatkan harga produk secara langsung tanpa harus mengunjungi situs penjual. Selain itu, harga yang akan muncul akan lebih akurat.
2. Mengumpulkan Data
Fungsi yang selanjutnya yaitu mengumpulkan data. Data yang diperoleh oleh web crawler dapat digunakan untuk analisis dan statistik. Dalam analisis, data yang crawler dapatkan digunakan dalam tools analisis situs, seperti Google Search Console. Dalam statistik, crawler dapat menyajikan data yang berbentuk statistik untuk situs berita.
Contoh Web Crawler
Seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya, terdapat berbagai macam web crawler dan mesin pencari memiliki crawler masing-masing. Berikut ini adalah jenis crawler dari berbagai macam mesin pencari, antara lain:
- GoogleBot, robot crawler milik Google. Crawler ini mengumpulkan data dan mengindeksnya di mesin pencari Google.
- Slurp Bot, crawler milik Yahoo. Robot ini dapat digunakan untuk mengideks laman situs tertentu.
- BingBot. Sesuai dengan namanya, crawler ini milik mesin pencari Bing yang dapat membuat indeks paling relevan untuk user.
- DuckDuck Bot, merupakan web spider milik DuckDuck Go. Web spider ini mampu memberikan hasil yang sesuai tanpa melacak riwayat user.
- AlexaBot, crawler milik Amazon. Anda dapat menggunakan crawling ini untuk mengidentifikasi konten pada situs tertentu.
- Baiduspider. Crawler ini milik mesin pencari Baidu, asal China. Robot ini sama seperti crawler yang lainnya yaitu menelurusi dan mengindeks situs.
- Yandex Bot, robot crawler milik mesin pencari asal Rusia yang bernama Yandex.
Baca Juga: Waspadai Cybercrime, Kejahatan Digital yang Bisa Menimpa Anda! Apa itu Data Scraping dan Bagaimana Cara Kerjanya? |
Perbedaan Web Crawling dan Web Scraping
Mungkin anda penasaran terkait perbedaan antara web srawling dan web scraping. Pada bagian ini, kami akan menjelaskan perbedaan antara kedua istilah tersebut, antara lain:
1. Definisi
Web crawling adalah proses penelusuran situs sebelum melakukan pengindeksan ke database mesin pencari, sedangkan web scraping adalah proses ekstraksi data situs ke format file yang baru, seperti csv.
2. Fokus dan Cakupan
Web crawling memiliki fokus dan cakupan yang lebih besar karena melingkupi seluruh laman pada suatu situs, sedangkan web scraping hanya berfokus pada sekumpulan dari data spesifik situs tertentu.
3. Tujuan
Web crawling bertujuan untuk menelusuri dan mengidentifikasi URL sebuah situs di mesin pencari, sedangkan web scraping memiliki tujuan untuk menghasilkan data situs agar bisa dilakukan analisis lebih lanjut.
4. Pengetahuan
Untuk web crawling, anda tidak perlu mengetahui URL yang akan dilakukan crawling, sedangkan untuk web scraping anda perlu mengetahui alamat situs yang ingin anda ambil datanya.
5. Output
Pada web crawling, output yang dapat anda peroleh adalah daftar URL situs, sedangkan web scraping akan memberikan output berupa data, seperti nama produk, daftar harga, dan lain sebagainya.
Kesimpulan
Web crawling adalah proses penelurusan oleh mesin crawler suatu mesin pencari. Proses crawling bertujuan untuk mengidentifikasi suatu situs sebelum melakukan indeks di mesin pencari. Terdapat pula cara kerja, contoh, serta perbedaan antara web crawling dan web scraping.
Demikianlah artikel terkait web crawling. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Sekawan Studio menyediakan jasa pembuatan website dan maintenance website profesional di Kota Malang. Apabila anda berminat, silakan langsung menghubungi marketing kami.