Mengenal Apa itu Benchmarking, Jenis, serta Manfaat dalam Bisnis

Benchmarking adalah salah satu cara yang digunakan untuk menjaga stabilitas bisnis. Karena berperan sebagai acuan yang digunakan untuk melakukan penilaian maupun melakukan perbandingan terhadap suatu hal. Hal ini nantinya akan berpengaruh terhadap peningkatan performa pada perusahaan.
benchmarking
Daftar Isi

Benchmarking merupakan salah satu cara digunakan dalam menjaga stabilitas bisnis, terlebih untuk bisnis yang bergerak pada skala besar. Persaingan pasar yang semakin ketat, membuat perusahaan juga semakin berlomba-lomba untuk mengembangkan kualitas bisnisnya. Perusahaan besar bisa menjadi sukses salah satunya dengan menerapkan benchmarking diberlakukan terus-menerus. 

Kompetitor akan semakin mengikuti arah perkembangan bisnis, demikian dengan strategi dari benchmarking yang sulit juga persaingan akan semakin sulit dilakukan oleh kompetitor. Perusahaan akan senantiasa meningkatkan standar dari produk maupun jasa yang dihasilkan. Pada artikel ini membahas mengenai apa itu benchmarking, tujuan, manfaat, serta contoh benchmarking pada perusahaan. 

Pengertian Benchmarking

Benchmarking adalah sebuah acuan yang digunakan sebagai melakukan penilaian maupun melakukan perbandingan terhadap sesuatu hal. Dalam suatu perusahaan, benchmarking adalah suatu alat digunakan untuk mengukur produk, strategi, program maupun hasil lain dengan cara membandingkan dengan pesaing lain yang bergerak pada bidang sejenis. 

Hal ini semata-mata digunakan sebagai peningkatan performa pada perusahaan, dengan adanya pembanding yang ada maka perusahaan akan senantiasa untuk meningkatkan kualitasnya terkait dengan strategi maupun hasil produknya. Penilaian sering dijadikan perbandingan yaitu pada layanan, proses maupun produk dari pesaing lain yang mempunyai nilai lebih dari perusahaan yang dimiliki. Selain itu, kompetitor dijadikan pesaing biasanya yang mempunyai nilai lebih dari segi bidang yang dijadikan perbandingannya. 

Jenis-jenis Benchmarking

Ada beberapa jenis benchmarking pada perusahaan, pada umumnya terdiri berdasarkan subjek dan objeknya. Kedua jenis tersebut mempunyai jenis masing-masing, berikut adalah contohnya 

Berdasarkan Subjek

Ditunjang berdasarkan subjeknya, contoh benchmarking perusahaan terdiri dari beberapa jenis yaitu 

1. Internal benchmarking

Melakukan perbandingan dengan membandingkan proses maupun kegiatan yang dilakukan dalam suatu perusahaan. Perbandingan ini biasanya dilakukan pada kalangan bisnis besar dan telah memiliki anak perusahaan ataupun memiliki cabang.

2. Eksternal benchmarking 

Berbeda dengan internal, pada jenis ini melakukan perbandingan dengan membandingkan perusahaan lainnya bergerak pada bidang sejenisnya. Adapun terdapat beberapa macam eksternal benchmarking, yaitu :

  • Competitive

Pada jenis competitive ini, perusahaan melakukan perbandingan dengan dan dianggap perusahaan tersebut mempunyai nilai tinggi sebagai kompetitor utama dalam bisnis perusahaan.

  • Non-competitive

Umumnya, non-competitive benchmarking terdiri dari functional dan generic non-functional benchmarking. Perbandingan dilakukan pada functional meliputi dengan melakukan perbandingan fungsi antara perusahaan namun dengan bergerak pada industri berbeda. Sedangkan, pada functional membandingkan fungsi fundamental pada perusahaan yang mempunyai nilai sama pada setiap perusahaan antar kompetitor. 

Berdasarkan Objek 

Ditunjang berdasarkan objeknya, contoh benchmarking perusahaan terdiri dari beberapa jenis, antara lain :

1. Strategic 

Pada strategic adalah contoh benchmarking pada perusahaan dengan melakukan perbandingan dengan cara melakukan pengamatan yang dilakukan terhadap perusahaan pesaing bagaimana bisa memiliki nilai lebih baik dari perusahaan yang dimiliki terkait dengan strategi yang digunakan. 

2. Process

Pada jenis ini, perbandingan yang dilakukan dengan membandingkan beberapa sistem operasional pada perusahaan yang telah diterapkan. Sistem tersebut meliputi dimulainya bisnis proses pada perusahaan yaitu sistem penerimaan anggota, pelayanan pelanggan hingga sistem pembayaran yang diterapkan dalam perusahaan. 

3. Functional 

Perbandingan dilakukan dengan membandingkan fungsionalitas yang berlaku pada perusahaan. Membandingkan pada perusahaan yang bergerak pada bidang yang sama sehingga dapat meningkatkan fungsionalitas pada perusahaan yang dimilikinya. 

4. Product 

Pada contoh ini dengan fokus perbandingannya pada produk yang dihasilkan. Perusahaan dapat mengamati terkait dengan kekuatan maupun kelemahan yang ada pada produk yang dihasilkan oleh perusahaan kompetitor.

5. Financial 

Perbandingan ini dilakukan dengan mengamati serta dapat melakukan perbandingan pada perusahaan dan berfokus pada penggunaan keuangan ataupun kondisi mengenai finansial perusahaan. Pada kompetitor, biasanya terdapat informasi mengenai daya saing terhadap keuangan yang digunakan.

6. Performance 

Pada contoh benchmarking perusahaan ini, merupakan pengamatan dilakukan dalam banyak hal terkait dengan performa yang diberikan pada pelanggan. Performa pembandingnya meliputi harga, layanan maupun fitur dari produk, harga serta kualitas yang dihasilkan dari kompetitor. 

Baca juga :
Cara Membuat Infografis untuk Mengembangkan Brand Usaha Anda
Apa itu Brainstorming dan Implementasinya untuk Ciptakan Ide Kreatif

Manfaat Benchmarking 

Ada banyak manfaat salah satunya dengan meningkatkan performa dari perusahaan. Berikut manfaat benchmarking adalah :

1. Meningkatkan Performa

Dengan mengikuti perkembangan yang ada kompetitor pasar, maka secara tidak langsung akan melakukan peningkatan secara berkala. Perusahaan akan mengikuti perkembangan trend sedang ramai diperbincangkan dalam dunia bisnis saat ini. Selain itu, kegiatan benchmarking juga akan terus dilakukan secara berkala untuk mendapatkan hasil maksimal dan tujuan dari bisnis akan berhasil. 

2. Memperbaiki Bisnis

Adanya perbandingan yang terus-menerus, maka perusahaan juga akan berusaha mengungguli dari segi strategi maupun pada kualitas produk yang dihasilkan untuk mendapatkan, sehingga perlu adanya memperbaiki bisnis secara berkala. Kekurangan bisnis dengan kompetitor akan semakin terlihat. 

3. Meningkatkan rasa kepemilikan

Manfaat benchmarking selanjutnya, timbul rasa kepemilikan. Ditunjukkan pada setiap karyawan maupun anggota pada dasarnya masing-masing mempunyai rasa kepemilikan terhadap perusahaan yang ditempati untuk bekerja setiap harinya. selain itu, juga untuk memperkuat dan meningkatkan dalam rasa memiliki, ditunjukkan dengan perasaan bangga terhadap setiap diri anggota dengan bisnis yang sedang ditekuni. 

Selain itu, secara tidak langsung akan menambah kualitas pekerjaan yang diberikan semakin menjadi lebih baik. Pengalaman positif, dapat ditunjukkan dengan sikap yang baik pada perusahaan. Para pekerja dapat memberikan performa paling baik, secara signifikan dan terus-menerus. 

4. Menciptakan sasaran 

Adanya penerapan contoh benchmarking perusahaan, selanjutnya dapat ditindaklanjuti dengan membuat sasaran baru terhadap kompetitor lainnya. Sasaran yang dibuat akan menjadi target baru yang dinilai muncul sebagai manfaat benchmarking lebih kompeten dan kompetitif terhadap pesaing lainnya. Tidak hanya itu, perusahaan juga harus menetapkan target dalam berbisnis dengan tujuan yang akan dicapai nya serta dengan menggunakan strategi yang telah ditetapkan. 

5. Menemukan kelebihan perusahaan 

Manfaat benchmarking diperoleh ditemukannya kelebihan bisnis. Terkadang anggota maupun ketua direksi atau bahkan pebisnis tunggal tidak mengetahui kelebihan perusahaan, karena sebagian besar bersifat implisit. Sehingga, cara ini mampu membantu dalam menemukan kelebihannya dan dapat diketahui oleh anggota di dalam perusahaan yang terlibat. Meningkatkan bisnis dimata kompetitor lainnya, salah satunya kita juga perlu untuk mengetahui sisi kelebihan dari perusahaan itu sendiri bernilai tinggi untuk bisa lebih unggul dari pesaing lainnya.

Dalam melakukan benchmarking, juga terdapat beberapa hambatan yang memungkinkan terjadi di dalam perencanaannya. Diantaranya yaitu :

1. Tujuan Kurang Jelas

Kejelasan dalam tujuan yang ditetapkan juga menjadi tolok ukur dalam melakukan benchmarking. Tujuan yang ditetapkan harus jelas dan fokus pada apa yang ingin didapatkan dan mampu dijelaskan secara rinci dan spesifikasinya.

2. Realistis Timeline

Waktu yang ditentukan harus mampu sesuai dengan ekspektasi yang ditentukan, membuat jadwal secara rinci. Jadwal yang ditetapkan sebaiknya tidak terlalu jauh dan juga tidak dalam waktu yang singkat.

3. Keterlibatan Tim

Diperlukan kerjasama tim yang diharuskan ada didalamnya, koordinasi antar anggota juga perlu adanya, namun jika komposisi yang dibentuk tidak sesuai dapat mempengaruhi dalam operasional perusahaan.

Kesimpulan 

Benchmarking adalah sebuah acuan digunakan sebagai melakukan penilaian maupun melakukan perbandingan terhadap sesuatu hal. Pada dasarnya menurut jenisnya, dibagi terbagi menjadi dua yaitu berdasarkan subjeknya dan berdasarkan objeknya. Berdasarkan subjeknya, ada dua jenis yang berasal dari perusahaan itu sendiri (internal) maupun berasal dari luar perusahaan (eksternal). Selain itu, ada banyak jenis berdasarkan objeknya. Dalam melakukan benchmarking perusahaan, secara tidak langsung banyak manfaat benchmarking yang kita peroleh sehingga dapat berkembang dan bisa lebih unggul dibandingkan kompetitor.

Sekawan Media membuka jasa optimasi website dengan menerapkan teknik SEO friendly dan mobile responsiveness.

 

Bagikan:

Tampilkan lebih Banyak Rekomendasi Topik.

Dapatkan informasi dan notifikasi update artikel terbaru dari kami, untuk menambah pengetahuan seputar dunia teknologi.

Mulai Proyek!

Tentukan paket pilihan sesuai dengan bisnis Anda.

Informasi Personal